Ia menambahkan, target pariwisata untuk situs Gunung Padang ini ingin menghadirkan jutaan pengunjung. Tapi melihat situasi dan kondisi yang berada di perbukitan, banyak kekhawatiran timbulnya bahaya seperti longsor dan sebagainya.
"Nggak mungkin (Gunung Padang) menampung jutaan pengunjung. Makanya, pemerintah ingin memecah perhatian pengunjung. Kita pecah spot-spotnya. Masterplan-nya yang membuat Pemda. Pemda Cianjur termasuk pemda yang pro aktif tanpa paksaan dari kita. Jalan-jalan juga sekarang sudah dilebarkan dua kali lipat, beberapa bulan lalu ke sini jalan masih sempit. Sekarang sudah lebar," terang Dewi.
"Ini salah satu tinggalan nilai luhur dari nenek moyang kita di tataran Sunda. Menjadi pembelajaran, punya nilai politik dan nilai keluhuran bangsa," kata Lutfi.
"Setelah kajian zonasi kita akan rapat dan sosialisasikan supaya lebih terarah. Kita sudah lakukan kajian domestik dan pariwista. Gunung Padang tidak mungkin menampung orang dengan jumlah banyak. Mereka harus diatur, dialihkan juga perhatian mereka sehingga potensi lokal lainnya bisa bergerak."
"Nanti akan dibikin homestay, (berupa) rumah masyarakat, bukan hotel untuk pengunjung," ungkap Lutfi.
Mari kita rawat peninggalan masa lalu sebagai kekayaan budaya milik Indonesia. Kita Kunjungi, Lindungi dan Lestarikan Cagar Budaya Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H