Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyesal, Jika Tidak Memulai Bisnis di Usia Sebelum 40 Tahun?

10 Oktober 2020   19:36 Diperbarui: 10 Oktober 2020   19:39 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: anandastoon.com

“Ada dua nikmat yang banyak membuat manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”

Siapa yang tidak pernah merasakan penyesalan di dalam hidupnya? Entah dalam hal apapun, tentunya seseorang pernah merasakan penyesalan, baik cepat maupun dalam waktu yang agak lama.

Termasuk dalam urusan berbisnis atau memiliki usaha. Mengapa tidak dari saya muda dulu mulai merintis usaha? Mengapa saya dulu banyak membuang-buang waktu yang tidak bermanfaat? Mengapa tidak di waktu saya sehat dulu saya mulai berusaha? Mengapa saya dulu tidak belajar bisnis? Atau, mengapa saya muda dulu tidak gemar menabung dan cenderung hidup boros? 

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan penyesalan seseorang yang tidak lagi muda dan baru menyadarinya di kala usia lebih dari separuh baya. Memang seperti itulah rasa sesal, datang di belakang hari, atau di waktu fisik tidak lagi kuat, datang di waktu yang sempit dan semangat sudah melemah.

Mengapa harus memulai bisnis di usia sebelum 40 tahun?

Menurut pendapat saya, ada beberapa alasan harus memulai bisnis di usia sebelum 40 tahun, di antaranya:

# 1) Memiliki waktu lapang

Usia muda tentu memiliki banyak waktu lapang. Akan tetapi, jangan terpedaya dengan kelapangan, mumpung waktu sedang lapang, gunakanlah waktu sedikit untuk belajar bisnis dan terjun langsung dalam dunia bisnis. Jangan biasakan dengan ucapan “nantilah”, itu sama saja dengan membuang-buang waktu.

Sudah banyak pengalaman orang-orang sukses memulai bisnisnya dari usia muda. Seperti contoh teman saya orang Padang. Awalnya dia bekerja dengan saudaranya di rumah makan Padang. Kemudian, dalam perjalanan waktu, dia terus belajar dan mengumpulkan modal dengan menabung. Setelah memiliki modal yang cukup dia membuka usah rumah makan padang baru. Sekarang, dia sudah memetik hasil dengan memiliki aset tanah dan rumah serta pendapatan dari usaha rumah makan sendiri.

# 2) Memiliki fisik kuat dan sehat

Tidak bisa dipungkiri saat muda fisik kita masih kuat dan tidak penyakitan. Di saat fisik sedang kuatlah semestinya turun langsung dalam berbisnis. Tidak bermalas-malasan atau banyak tidur.

Gunakan tenaga untuk bekerja atau berkecimpung dalam dunia usaha. Tidak sedikit para pengusaha yang sudah sukses saat masih muda ada yang menjadi kuli atau sudah memiliki usaha walaupun kecil. Dengan terbiasa bekerja di saat muda, maka di masa tuanya tinggal menikmati hasil.

# 3) Memiliki semangat tinggi

Usia di bawah 40 tahun tentunya masih memiliki semangat tinggi untuk berusaha. Biasanya anak-anak muda yang sukses dalam berbisnis, memiliki semangat bisnis yang tinggi dan tidak mudah untuk menyerah.

Semangat tinggi dari anak muda yang sukses dalam berbisnis, pastinya sudah didasari pertimbangan yang matang saat mengambil keputusan-keputusan terkait keberlangsungan bisnisnya. 

# 4) Memiliki daya ingat dan fikiran tajam

Selagi muda daya ingat dan fikiran pun jauh beda dengan sudah tua. Usia di bawah 40 tahun bisa dikatakan seseorang masih memiliki daya ingat dan fikiran yang tajam. 

Seorang pengusaha sukses tentunya memanfaatkan daya ingat dan fikirannya yang tajam untuk membangun usahanya. Ide-ide segar sangat dibutuhkan dalam berbisnis. Apalagi di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi, sangat diperlukan fikiran yang tajam dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang menimpa usaha sedang berjalan.

***

Belajar dari pengalaman orang-orang yang sukses dalam berbisnis dapat dipahami bahwa kesuksesan tidak dihasilkan dalam waktu yang instan, melainkan dihasilkan dari proses yang lama dan banyak pengorbanan. Salah satunya adalah belajar bisnis dan terjun ke dunia bisnis di masa muda.

Satu hal yang pasti, sungguh sangat rugi ketika memulai bisnis di saat kita tidak muda lagi atau sudah di usia senja. Ketika waktu sudah sempit, fisik tidak kuat lagi, semangat sudah melemah dan fikiran sudah tumpul, sungguh sulit untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.

Untuk anak-anak muda, jangan terpedaya dengan kenikmatan dunia sesaat. Mulailah belajar bisnis, mencari peluang bisnis dan terjun langsung ke dalam dunia bisnis, sehingga di masa tua nanti ada tempat  sandaran hidup dan bisa membahagiakan keluarga. 

Tidak sedikit orang-orang tua menyesali kehidupan masa mudanya. Akan tetapi itu tinggallah penyesalan. Ada seseorang di masa tuanya tidak memiliki rumah dan tinggal di rumah kontrakan kecil. Ada seseorang di masa tuanya terlunta-lunta dan keluar masuk rumah sakit. Ada juga seseorang di masa tuanya hidup dengan meminta-minta. Semua itu bisa jadi seseorang tersebut menyia-nyiakan waktu di masa mudanya.

Jadi, banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan orang-orang di sekitar kita, tentang masa muda dan masa tuanya serta tentang kehidupan bisnisnya. Bagi seseorang yang usianya masih muda gunakanlah sisa usia untuk hal-hal yang positif, bekerjalah dan berbisnislah.

Akhirnya, saya tutup tulisan kali ini dengan petuah agama, yaitu: “Jagalah lima perkara sebelum lima perkara,  (1) Mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, dan (5) hidupmu sebelum matimu”.

Sekian. (ZZ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun