Jika dalam satu bulan tukang sate berjualan selama 26 hari (dengan libur empat hari), maka omzet bulanannya bisa mencapai 26 juta rupiah. Wah, lumayan besar bukan?Â
Berapa keuntungannya? Menurut analisa saya, setelah dipotong biaya sewa lapak sebesar 500 ribu per bulan, biaya bahan dan biaya operasional lainnya, maka keuntungan bisa tembus 40 persen dari nilai omzet. Dengan rincian 40 % dari Rp.26.000.000, = Rp.10.400.000,-. (Sepuluh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah / bulan).
Bagaimana? Keuntungannya cukup besar bila dibandingkan dengan gaji pegawai atau karyawan yang menurut Upah Minimum Provinsi (UMP) Babel sebesar 3,2 juta rupiah.Â
Pilihan Deretan Usaha Di Lokasi Strategis
Untuk para pengusaha (businissman) pemula, inilah pilihan deretan usaha untuk lokasi strategis yang tidak jauh dari kampus:
# Usaha Di Bidang Makan Minum
Sepanjang jalan yang tidak jauh dari kampus UBB tadi, terdapat deretan usaha di bidang makan minum. Usaha-usaha tersebut berbentuk tempat yang permanen, semi permanen dan cukup menggunakan gerobak saja.
Ada beberapa jenis usaha di bidang makan dan minum ini, di antaranya: usaha  rumah makan padang, usaha rumah makan khas Bangka, pecel lele, warung bakso dan soto, warung empek-empek, warung sate, roti panggang, gorengan, kue putu Bangka, martabak Bangka, nasi goreng, warung kopi, warung es campur, minuman kelapa muda dan usaha minuman Thai tea.Â
# Usaha Di Bidang JasaÂ
Sama halnya dengan usaha di bidang makan minum, di sepanjang jalan yang tidak jauh dari kampus UBB terdapat deretan usaha di bidang jasa.Â
Ada beberapa jenis usaha di bidang jasa, di antaranya: jasa fotocopy, penggandaan dan jilid, jasa pengetikan, warung internet, jasa kos-kosan, jasa penginapan sederhana, jasa bengkel sepeda motor, jasa pencucian motor dan jasa pangkas rambut