Pasang surut usaha kaosnya tidak pernah berhenti. Itu terbukti, setelah lebaran Idul Fitri tadi, tepatnya di masa pandemi Covid-19 ini, dengan terpaksa karyawannya yang berjumlah empat orang harus dirumahkan, usaha kaos daerahnya tutup sementara.
Mengapa Usaha Kaos Tersebut Bisa Pasang Surut?Â
# 1) Usaha Kaos Daerah Mengandalkan Wisatawan
Semakin banyak wisatawan yang datang ke Bangka, maka kesempatan wisatawan tersebut ke toko kaos daerah juga semakin banyak. Mengingat, wisatawan biasanya cenderung membeli oleh-oleh khas daerah.
Sedangkan kita ketahui bersama, dunia pariwisata salah satu yang mendapatkan dampak paling besar dari wabah pandemi Covid-19 ini. Jadi, wajar saja usaha kaos darah sampai menutup tokonya, dikarenakan sepi pembeli atau sepinya wisatawan berkunjung ke Bangka.
# 2) Usaha Kaos Daerah Mengandalkan Orderan Dari Instansi atau Grup
Sebelum mewabahnya pandemi Covid-19, instansi daerah dan vertikal ataupun yang tergabung dalam grup-grup sering memesan kaos dalam jumlah yang besar. Biasanya, baju yang dipesan seragam, dipesan khusus untuk kegiatan atau even tertentu.
Tidak jarang, kaos tersebut digunakan untuk mengikuti kegiatan di luar daerah. Nah, akibat pandemi melanda seluruh dunia, imbasnya usaha kaos daerah sepi pemesan, karena untuk sementara belum boleh mengadakan kegiatan atau even dengan jumlah masa yang banyak.
# 3) Usaha Kaos Daerah Mengandalkan Acara Pameran pada HUT Daerah