Inilah yang dipraktekkan bang Supri saat menjual pisang di pinggiran jalan. Ambil contoh, untuk pisang yang sudah tidak segar lagi, maka harga jual pun lebih murah dan dijelaskan kepada pembeli tentang kualitas buah pisang tersebut dengan sejujurnya.
# Hidup Sederhana, Jauhi Hutang
Hidup sederhana memang sudah tuntutan agama. Banyak sekali manfaat saat pedagang menerapkan hidup sederhana, apalagi memulai usaha menjadi pedagang kecil.
Bagi pedagang kecil seperti bang Supri, hidup sederhana harus selalu diterapkan. Setiap ada penghasilan lebih, bang Supri menyisihkan sedikit untuk ditabung. Hasil tabungan tersebut dapat dijadikan tambahan modal usaha yang sedang digeluti.
Satu prinsip bang Supri, dia sangat menghindar dari hutang. Ada kekhawatiran bagi bang Supri ketika berhutang tidak mampu lagi untuk membayarnya. Oleh sebab itu, bang Supri sepakat dengan istrinya untuk menjalankan usahanya dengan modal seadanya.
# Ikhtiar dan Tawakkal
Tidak ada orang yang sukses tanpa melakukan ikhtiar atau usaha. Begitu juga halnya seorang pedagang, dia harus menjajakan dagangannya, termasuk pedagang keliling di pinggiran jalan.
Bang Supri memulai usahanya di pagi hari. Pukul 07.00 pagi, dagangannya sudah di buka dan berakhir di sore hari. Rutinitas itu dijalaninya hampir setiap hari dalam satu seminggu.
Jangan pernah berhenti berhatap kepada Tuhan yang maha kuasa. Setelah ikhtiar ditunaikan, lalu seorang pedagang semestinya tawakkal atau berserah diri kepada Tuhan yang maha kuasa.
***
Demikian tadi ulasan singkat tentang belajar bisnis dari pedagang kecil pinggiran jalan. Kebetulan saja, yang menjadi objek cerita di sini adalah pedagang buah pisang yang bernama bang Supri.