Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Petani Karet: Sampai Kapan Derita Kami Berakhir?

14 Juni 2020   15:26 Diperbarui: 16 Juni 2020   04:41 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Emak Saya & Abang Gaza di Kebun Karet (Dok. pribadi)

Adanya kebun karet, periuk nasi tetap ngepul. Pagi ke kebun karet, sore bercocok tanam lainnya. Itulah aktivitas petani karet di Desa kami. Dengan harga karet yang anjlok seperti saat ini, petani hanya bisa bertahan dan berharap harga kembali normal lagi.

Bagi masyarakat yang masih banyak memiliki kebun karet, bersyukurlah. Boleh saja hari ini harga karet begitu anjlok, bisa jadi suat hari nanti karet kembali menjadi mata pencaharian primadona masyarakat, khususnya Desa Payabenua dan Bangka Belitung pada umumnya. Sekian. (ZZ)

Foto: Anak-Anak (A’Bintu & Bang Gaza) di Kebun Karet Desa Payabenua Kab Bangka
Foto: Anak-Anak (A’Bintu & Bang Gaza) di Kebun Karet Desa Payabenua Kab Bangka

Catatan:

Lokasi kebun karet terletak di Desa Payabenua Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun