Harga karet pernah bagus di rentang tahun 2012-2013 dulu, itupun tidak lama. Harga karet di tingkat tengkulak tembus 10.000 rupiah per kg. Jika petani menghasilkan 10 kg karet dalam satu hari, maka penghasilan petani bisa tembus 100.000 rupiah per hari.Â
Pada masa ini, saya ingat betul, para petani karet banyak yang jaya, pernah satu hari (jam 6 sd jam 11 siang), ada yang dapat 40o ribu per harinya. Semakin banyak kilo yang didapat semakin besarlah penghasilannya.
Dampak harga karet naik luar biasa, saat itulah para petani dapat membiayai kebutuhan hidup keluarganya. Ada yang membuat rumah atau merenovasi rumahnya, membeli kendaraan baru, dan biaya sekolah anak-anak pun lancar.
Begitu bahagianya mereka, terbayar sudah letih, lelah dan kucuran keringat yang tak pernah berhenti sepanjang menyadap getah karet, dan bangga menjadi petani karet.Â
Tapi, itu dulu, beda jauh dari sekarang. Sekarang petani menderita, entah sampai kapan? Yang jelas, penderitaan itu akan sirna seiring naiknya harga karet.Â
Berkebun Karet Ditinggali?
Anjloknya harga karet membuat sebagian petani beralih mata pencaharian. Banyak petani beralih profesi menjadi petani cabai dan budi daya tanaman lainnya yang mudah panen. Sedangkan bagi petani yang punya lahan dan memiliki modal, mereka beralih berkebun kelapa sawit.
Tapi, tidak sedikit karet adalah tumpuan hidup sehari-hari, karena tidak ada sumber penghasilan lainnya. Mau tidak mau, suka tidak suka, jalani saja, yang terpenting dapur dapat mengepul walau seadanya.
Berkebun karet tidak bisa ditinggali, karena sudah merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa kami, kecuali karet sudah tidak ada harganya lagi.
Tapi, Tetap Bersyukur
Ya Tuhan, engkau memang maha pemurah, Alhamdulillah syukur tetap kami panjatkan kepada Mu, banyak keluarga mengandalkan hidup melalui batang karet ini, walaupun terkadang apa yang petani karet inginkan belum sesuai keinginan mereka, terutama harga karet naik lagi.
Tidak sedikit, anak-anak Desa Payabenua bisa sekolah hingga perguruan tinggi atau bisa meraih sarjana dari hasil karet orang tuanya.