Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ziarah Ke Makam Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik

29 Februari 2020   16:53 Diperbarui: 29 Februari 2020   16:49 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Saat Mendarat di Kampung Hidayat Desa Teluk DalamFoto: Didepan papan nama selamat datang di kawasan wisata religi Ziarah Makam Syekh Abdurrahman Shiddiq | Dok. pribadi (Dokpri)

Kami bertiga, Dr. Janawi selaku Wakil Rektor III, Wahyu Akmal utusan mahasiswa juga selaku Ketua Dema dan saya, Zahwan Zaki. Kami diberi kesempatan oleh Rektor IAIN SAS Babel, Dr. Zayadi untuk dapat bersilaturrahmi ke Kampung Hidayat Sapat, tempat dimakamkannya Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik yang terletak di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, 25 Februari s.d. 27 Februari 2020.

Perjalanan kami dimulai dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Sesuai jadwal di tiket pesawat, perjalanan menuju Pekan Baru Riau transit lewat Batam. Dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang menuju Bandara Batam Hang Nadim Batu Besar menempuh kurang lebih satu jam perjalanan (7.30 sd 8.30 WIB). Selanjutnya dari Batam ke Pekan Baru Riau memakan waktu tempuh kurang lebih satu jam perjalanan juga.

Setelah mendarat di Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekan Baru Riau, perjalanan dilanjutkan melalui jalan darat, menggunakan jasa angkutan travel. Perjalanan menuju Tembilahan Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir kami tempuh kurang lebih dalam waktu 8 jaman. Kami harus bermalam dulu di Tembilahan, karena untuk menuju Kampung Hidayat  Sapat harus menggunakan angkutan air (speed boat).

Dalam perjalanan menuju Tembilahan, ada 2 Kabupaten yang dilewati, yaitu Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu. Perjalanan cukup melelahkan, tapi tiada artinya jika dibandingkan perjuangan Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik dalam menyebarkan ilmu agama Islam pada masa lalu yang tak kenal rasa lelah sedikpun dan semata-mata untuk memperjuangkan agama dan umat.

Selama di perjalanan, ada hal yang unik, saat masuk wilayah Kabupaten Indragiri Hulu banyak melewati jembatan-jembatan. Menurut supir travel, Indragiri Hulu terkenal dengan sebutan Kabupaten Seribu Jembatan atau Kabupaten Seribu Parit. Benar saja, menurut pengamatan kami, hampir tiap-tiap 100-200 meter terdapat jembatan. Perjalanan memakan waktu lumayan lama, start dari Pekan Baru pukul 13.00 WIB, dan finish di Penginapan Tembilahan pukul 21.30 WIB. Kamipun harus bermalam dulu di Tembilahan, istirahat sejenak memulihkan tenaga untuk trip besok pagi.

Rabu, tanggal 26 Februari 2020 Pukul 08.30, kami sudah naik speed boat dari pelabuhan Tembilahan menuju Kampung Hidayat Sapat. Kurang lebih 20 menit kami sudah sampai di daratan Desa Teluk Dalam, dilanjutkan naik ojek motor kurang lebih lima menit hingga sampai tempat tujuan di rumah keluarga Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik.

Sampai di Kampung Hidayat Sapat, kami diterima oleh bapak Muhammad Fauzan bin Muhammad Amin Siddik bin Abdurrahman Siddik. Beliau salah satu cucu dari Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik. Kamipun diajak ngobrol dengan anggota keluarga Tuan Guru Syaikh lainnya. Kami menyampaikan tujuan perjalanan ini, yakni berziarah, silaturrahmi dan koordinasi dengan keluarga Tuan Guru Syaikh terkait rencana pelaksanaan Haul Tuan Guru Syaikh yang akan diselenggarakan di Kampus IAIN SAS Babel tahun 2020.

Foto: Di rumah keluarga Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik | Dokpri
Foto: Di rumah keluarga Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik | Dokpri

Kami bertiga didampingi oleh salah satu keluarga Tuan Guru Syaikh dapat menziarahi makam Tuan Guru Syaikh. Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, karena kami bisa membaca surah yasin, tahlil dan berdoa untuk Tuan Guru Syaikh di sekitar Makam Tuan Guru Syaikh. Sungguh mulia perjuangan seorang ulama besar, Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik, juga terkenal dengan nama Tuan Guru Sapat,  yang namanya dijadikan nama Kampus Islam Negeri di Bangka Belitung, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Makam beliau tak pernah sepi dari penziarah. Apalagi memasuki waktu haul Syaikh, dari penjuru daerah manapun hadir ke makam Tuan Guru Syaikh.

Foto: Makam Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik dan Keluarga | Dokpri
Foto: Makam Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik dan Keluarga | Dokpri
Setelah selesai menziarahi makam Tuan Guru Syaikh dengan penuh rasa syukur, kami bertiga pamit dari Kampung Hidayat Sapat untuk kembali ke Tembilahan. Perjalanan kami belum selesai. Masih ada tujuan yang perlu kami singgahi lagi. Kami diajak oleh Pak Muhammad Fauzan untuk menemui salah satu cucu Tuan Guru Syaikh lagi di Tembilahan. Kembali kami naik speed boat, kali ini ukuran speed boatnya agak kecil.

Tidak jauh dari pelabuhan Tembilahan, kamipun sampai di rumah Dr.H.Muhammad Ali Azhar, S.Sos, MH. Beliau adalah salah satu cucu dari Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik. Beliau juga sebagai ketua Keluarga Kerukunan Syaikh Abdurrahman Siddik dan selaku Ketua Yayasan Syaikh Abdurrahman Siddik. Sampai dirumahnya, kami disambut langsung oleh Dr. Ali Azhar. Kamipun diterima dengan hangat dan kami dengan gamblang menyampaikan maksud dan tujuan kami. Dr. Ali Azhar memberikan kepada kami beberapa buku terkait Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik. Kebetulan juga penulisnya adalah Dr. Ali Azhar juga. Banyak informasi yang menginformasikan tentang Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik, bisa melalui buku-buku, kitab-kitab karangan Tuan Guru Syaikh, cerita-cerita dari keluarga Tuan Guru Syaikh dan dapat dibaca juga dari internet.

Informasi yang kami dapat dari Dr.Ali Azhar, Haul ke 83 Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2020. Di Tengah-tengah masyarakat muslim Indonesia, istilah Haul biasanya diartikan sebagai sesuatu bentuk kegiatan upacara yang bersifat peringatan yang diselenggarakan pada tiap-tiap tahun (setahun sekali) atas wafatnya seseorang yang sudah dikenal sebagai pemuka agama atau seseorang yang dianggap masyhur, seperti Wali, Ulama dan para pejuang Islam atau yang semakna dengannya. Kemudian, hasil pembicaraan kami dengan Dr. Ali Azhar, Haul Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik dapat dilaksanakan di Bangka (Kampus IAIN) setelah pelaksanaan Haul di Kampung Hidayat Sapat. InsyaAllah, rencana awal pelaksanaan Haul di Bangka akan dilaksanakan setelah bulan Maret 2020.

foto: Di Rumah Dr.H.Muhammad Ali Azhar | Dokpri
foto: Di Rumah Dr.H.Muhammad Ali Azhar | Dokpri
Menurut Dr. Janawi selaku warek III IAIN SAS Babel dan merupakan pejabat pertama pada waktu masih STAIN, ada beberapa hal yang perlu diketahui terkait Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik, di antaranya: 1) Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik, namanya dijadikan nama Kampus Islam Negeri di Bangka Belitung, yaitu IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, 2) Warga kampus dan masyarakat perlu disampaikan bahwa Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik memiliki peranan besar dalam proses Islamisasi dan pengembangan Islam di Pulau Bangka, 3) Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik adalah tokoh dan ulama Nusantara, dan itu sebabnya beliau diangkat sebagai mufti di Kerajaan Indragiri, 4) Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik memiliki karya-karya besar yang dapat dijadikan sebagai penuntun kehidupan umat manusia, 5) Karya dan pikiran Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik telah berimbas besar pada pengembangan Islam, bahkan karya-karya itu sudah melahirkan Doktor, Magister dan Sarjana, 6) Karya-karya Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik masih terus dijadikan sebagai bahan kajian, terutama buku-buku yang berkenaan dengan sastra, tauhid risalah, serta lainnya.

Setelah disuguhi makan siang oleh Dr. Ali Azhar di Kediamannya, dan masih sempat santai sejenak, kamipun pamit untuk kembali ke Pekan Baru dan harus melakukan perjalanan darat lagi kurang lebih 8 jam menggunakan jasa travel. Setelah sampai di Pekan Baru Riau, kami bermalam dulu di penginapan sekitar Bandara, dan pukul 06.00 WIB keesokan harinya kami kembali ke Bangka, terlebih dahulu transit lewat Jakarta.

Terima kasih Kepada Keluarga Besar Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik yang telah menerima kami sebagai tamu. Semoga Haul Tuan Guru Syaikh Abdurrahman Siddik di Kampus IAIN SAS Babel tahun 2020 ini dapat terwujud dan berjalan lancar. Amiin.*

*)Catatan Perjalanan dari Zahwan Zaki (Pegawai & Alumni kampus IAIN SAS Babel)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun