Bak berdiri di gurun pasir, panas kurengkuh sendiri ku diam
Bak melihat pelangi, sejuk jiwa kurengkuh tatap ku berlabuh
Kau penuh pesona tak dapat ku genggam
Kau pemain senar hati usah untuk bernyanyi
Balai - balai hatiku nan melapuk kini merasa tegap kembali
Kau, Anak adam nan penuh pesona merayu sendu
Kekacauan jiwa terbuai serentak kau menggoda
Harap tak sudah ku berdoa untukmu wahai Pujangga
Rasa hati ingin memiliki mu
Usah kau menilik ruang hampa ini,
Kau pun entah sudi menengok raga ini
Biarlah kerapuhan ini ku pendam
Harap ku tak sudah pabila kau menggoda jiwa
Jangan kau mengolok hati ini bila niatmu hanya berdusta
Sekali lagi, jiwaku rapuh memanggil mu
Ingin rasanya ia membawa ke dalam kekosongan ini
Harapku tak sudah sesaat kulihat sosokmu nan sendu
Aku malu...
Maluku sebab ku takut kau tak menginginkanku
Takutku merasuk menujah eloknya keyakinanku
Harapku tak sudah...
Harapku ialah kau menginginkanku jua sebagai aku menginginkanmu
Harapku menggusung jiwa ini ke dalam singgasanamu
Harapku agar aku bisa berlabuh di hatimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H