Mohon tunggu...
Bielsa Aditya Denora
Bielsa Aditya Denora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNS

Owner Aditya 88 Garage

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Data Envelopment Analysis (DEA) Pengukuran Efisiensi Beberapa Perusahaan Otomotif dan Sparepart

23 Juni 2023   16:58 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:31 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kementrian Keindustrian Indonesia

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PENGUKURAN EFISIENSI BEBERAPA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN

SPAREPART DI INDONESIA

 

Disusun untuk Memenuhi Nilai Tugas dalam Mata Kuliah Alat Analisis Ekonomi

Dosen Pengampu :

Nurul Istiqomah, SE.M.Si

Disusun Oleh:

Bielsa Aditya Denora (F0120038) 

Bima Indrawan Susilo (F0120039) 

Kelas: C

JURUSAN S1 EKONOMI PEMBANGUNAN 

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2023

ABSTRAK

 

Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dan penuh ketidakpastian akan mengancam kelangsungan operasional perusahaan. Efisiensi dan indikator perusahaan dalam financial distress dapat dilakukan melalui optimalisasi kinerja manajerial secara internal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi pada 4 perusahaan dalam bidang otomotif. Pendekatan yang digunakan dalam efisiensi adalah model Data Envelopment Analysis (DEA). DEA adalah suatu metode nonparametrik untuk mengukur efisiensi suatu unit pengambilan keputusan Decision Making Units (DMU). DEA membandingkan beberapa DMU yang bersifat homogen berdasarkan sejumlah input untuk menghasilkan suatu output yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan DMU sebanyak 4 perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan input dan output. Hasilnya ditemukan bahwa dalam pendekatan efisiensi terdapat dari perusahaan yang telah melakukan kinerja efisien di tahun 2022. Perusahaan disarankan untuk terus melakukan optimalisasi kinerja manajerial dalam efisiensi dan tata kelola keuangan yang baik dalam menerka lingkungan bisnis yang secara global berada pada posisi ketidakpastian.

Kata kunci: Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA) , Otomotif, DMU

ABSTRACT

 

Changes in the business environment that are dynamic and full of uncertainty will threaten the continuity of the company's operations. Efficiency and company indicators in financial distress can be done through internal optimization of managerial performance. This study aims to analyze the efficiency of 4 companies in the automotive sector. The approach used in efficiency is the Data Envelopment Analysis (DEA) model. DEA is a nonparametric method for measuring the efficiency of a Decision Making Units (DMU) decision-making unit. DEA compares several DMUs that are homogeneous based on a number of inputs to produce an expected output. This study uses a descriptive method using DMU as many as 4 automotive companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) with input and output. The results found that in the efficiency approach there are companies that have performed efficiently in 2022. Companies are advised to continue optimizing managerial performance in efficiency and good financial governance in predicting the business environment that is globally in a position of uncertainty.

Keywords: Efficiency, Data Envelopment Analysis (DEA), Automotive, DMU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 

Dengan semakin berkembangnya perekonomian, maka semakin banyak juga perusahaan-perusahaan yang mendaftarkan perusahaannya ke pasar modal. Pasar modal memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) yang bisa diperjualbelikan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah diuangkan). Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan perusahaan dengan memaksimalkan laba perusahaan dan kepentingan para pemilik modal dengan jalan memaksimalkan laba perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangannya.

Salah satu sektor yang menjadi perhatian akhir-akhir tahun ini adalah salah satunya dalam bidang otomotif. Sektor otomotif memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Industri ini memiliki mata rantai yang lengkap mulai dari pembuatan komponen, produksi, perakitan kendaraan, jaringan distribusi, penjualan hingga pelayanan penjualan. Makin banyaknya kuantitas perusahaan otomotif merupakan salah satu bukti, bahwa industri otomotif telah menarik banyak pihak. Hal ini didasari fakta bahwa kekuatan ekonomi indonesia selama ini sesungguhnya didukung oleh sisi domestik kita yang memiliki daya beli yang tinggi untuk menghadapi peningkatan permintaan masyarakat akan alat transportasi.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap suatu perusahaan yang berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Investor juga cenderung lebih tertarik menanamkan sahamnya pada perusahaan yang memiliki kinerja baik dalam meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi efisiensi pada sektor otomotif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambil kebijakan untuk mengetahui kinerja dari tiap industri di sektor otomotif go public Indonesia. Selain itu dari hasil kinerja tersebut dapat dilakukan benchmarking yaitu membandingkan nilai efisiensinya dengan industri sejenisnya (efficient peers) sehingga dapat diidentifikasi industri terbaik dalam manajemennya. Serta memberikan masukan bagi pengambil kebijakan dalam mengembangkan strategi rencana jangka panjang.

Pengukuran efisiensi kinerja perusahaan menjadi satu hal yang penting karena berkaitan erat dengan pergerakan harga saham. Salah satu pengukuran efisiensi kinerja adalah dengan menggunakan aplikasi DEA (Data Envelopment Analysis). Pengukuran DEA adalah suatu metode yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab menggunakan sejumlah input untuk memperoleh suatu output yang ditargetkan. Secara sederhana, pengukuran dinyatakan dengan rasio antara output dan input yang merupakan satuan pengukuran produktivitas yang dapat dinyatakan secara parsial atau secara total yang dapat membantu menunjukkan faktor input apa yang paling berpengaruh dalam menghasilkan suatu output. Salah satu keunggulan DEA adalah dapat menangani banyak input dan output dan tidak membutuhkan asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan variabel output (Dewiyani, 2007:26).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil pengukuran efisiensi dengan pendekatan Data Envelopment Analysis. Dari hasil analisa tersebut kemudian akan dilakukan benchmarking dengan mengidentifikasi peers dari tiap DMU.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka penelitian ini bertujuan

untuk :

  • Mengetahui efisiensi di industri otomotif go public Indonesia. Dari hasil pengukuran efisiensi tersebut dapat digunakan untuk melakukan benchmarking dan mengetahui industri yang menjadi best-in-class dalam manajerialnya.
  • Mengidentifikasi sumber-sumber inefisiensi di industri otomotif go public Indonesia. Dari hasil identifikasi tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk melakukan rencana strategi improvement dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang kinerja dari perusahaan-perusahaan go public sektor otomotif Indonesia. Dan bagi pembaca dapat lebih memahami metode Data Envelopment Analysis sebagai metode yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi. Serta bagi perusahaan- perusahaan yang turut serta dalam penelitian agar hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi manajemen untuk melakukan improvement dan strategi manajemen yang ke depan.

BAB II 

PEMBAHASAN

 

2.1 Landasan Teori

 

A. Perilaku Produsen

Perilaku Produsen menurut Muhammad adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh produsen guna untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan cara menghasilkan produk dengan biaya yang paling kecil dan menggunakan faktor-faktor ataupun variabel yang memiliki pengaruh kuat didalamnya, dari pendapat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwasannya Produsen akan mencoba untuk memproduksi sebuah barang dengan biaya produksi yang kecil, demi mendapatkan keuntungan guna mencukupi kebutuhannya.

B. Industri

Menurut G. Kartasapoetra (1987) "Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bernilai tinggi", dari pendapat tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwasannya kegiatan yang dilakukan oleh sebuah industri adalah pengolahan barang dari yang semula adalah barang mentah atau setengah jadi menjadi produk jadi, tujuan pengolahan ini adalah untuk menghasilkan barang dengan nilai jual lebih tinggi, sehingga hal tersebut juga menjadikan keuntungan lebih bagi perusahaan.

C. Sumber Daya Organisasi

Sumber daya organisasi menurut Barney (1991) meliputi semua aset seperti keahlian, proses organisasi, atribut, informasi dan pengetahuan. Sumber daya organisasi dapat menyusun dan mengimplementasikan strategi yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas, dari pendapat tersebut sumber daya dalam sebuah organisasi adalah segala sesuatu yang menjadi input guna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sebuah organisasi atau perusahaan atau bisnis yang ada.

2.2 Gambaran Umum Industri Otomotif di Indonesia

Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan pesat dari beberapa tahun kebelakang, perkembangan pesat industri otomotif di indonesia sendiri di indonesia bisa terjadi antara lain karena indonesia sendiri mempunyai permintaan yang sangat besar mengenai kendaraan bermotor, menurut Kementrian Perindustrian Indonesia Industri Otomotif telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Terlihat dari data PDB, Industri Alat Angkutan menyumbang sekitar 1,35% terhadap PDB nasional pada tahun 2020, atau menyumbang sekitar 7,57% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

Dari data grafik diatas, kita dapat melihat walaupun grafik investasi pada sektor Industri sempat mengalami penurunan pada tahun 2017 hingga 2019, namun dari tahun 2019 menuju tahun 2020 peningkatan investasi pada sektor Industri sudah mulai mencoba naik kembali dengan kenaikan kurang lebih 57 Trilliun, sehingga diharapkan kedepannya indikator kenaikan investasi di sektor industri menjadi sinyal positif mengenai perkembangan sektor industri di Indonesia, Pemerintah juga sudah menjalin beberapa kerja sama besar terhadap perusahaan- perusahaan Industri Otomotif besar seperti, Toyota, Honda, Hyundai dan beberapa raksasa perusahaan otomotif lain dari negara lain, beberapa perusahaan besar seperti Astra, Indospring, Indo Korda, dan lain-lain yang bergerak pada sektor Industri otomotif dan sparepart di Indonesia, juga sudah melakukan IPO (Initial public offering) , dimana hal ini ditujukan untuk membuka lapangan investasi bagi masyarakat indonesia, pembuktian komitmen perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dan sekaligus untuk pengumpulan dana bagi perusahaan itu sendiri, yang mana diharapkan dengan dana yang terkumpul melalui IPO (Initial public offering) dapat digunakan untuk mengembangkan ataupun ekspansi perusahaan tersebut.

2.3 Konsep Efisiensi

Menurut Sedarmayanti (2014:22) Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat atau sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses produksi sehingga output yang dihasilkan ataupun diproduksi menjadi lebih murah, cepat, ataupun memiliki kualitas yang lebih baik dari yang sebelumnya. Dari pendapat tersebut, kita bisa melihat bahwasannya tingkat efisiensi sebuah perusahaan ataupun pekerjaan, dapat dinilai dari semakin hemat atau sedikitnya penggunaan sumber daya yang dimiliki namun dengan output yang mungkin setara atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan produksi perusahaan sebelum efisiensi diterapkan, seorang produsen pastinya ingin menghasilkan sebuah produk dengan modal yang paling sedikit namun dengan output yang paling baik, dengan adanya efisiensi hal tersebut diharapkan akan berdampak positif bagi perusahaan, dimana keuntungan akan lebih dapat dimaksimalkan oleh perusahaan.

2.4 Data Envelopment Analysis

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi produksi dari sekumpulan unit produksi yang berbeda. Pendekatan DEA pertama kali dikembangkan secara teoritis oleh Charnes, Cooper dan Rhodes pada tahun 1978. DEA mengukur efisiensi relatif unit unit organisasi atau pengambil keputusan (DMU). DEA mengakui relatif entitas yang menggunakan input untuk menghasilkan output dengan cara tertentu paling optimal dan DEA menggunakan informasi ini selama pembentukan batas efisiensi informasi masing-masing DMU. DEA menggunakan batas efisien untuk menghitung efisiensi masing-masing DMU. DMU yang berada di garis perbatasan berada dalam kondisi efisien sedangkan yang berada diluar garis perbatasan dikatakan tidak efisien. Metode ini digunakan untuk mengukur efisiensi produksi dari sekumpulan unit produksi yang berbeda dengan menggunakan variabel input dan output. DEA menggunakan teknik optimasi linear untuk menghitung rasio input-output yang optimal untuk mencapai tingkat efisiensi tertinggi. DEA juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi unit produksi yang efisien dan yang kurang efisien. Metode ini juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi organisasi, seperti organisasi bisnis, organisasi kesehatan, dan organisasi pendidikan, disini peneliti menggunakan Alat Analisis MaxDEA versi 8.2.0 untuk menganalisis data-data dari beberapa perusahaan yang dijadikan subjek penelitian, alat analisis MaxDEA sendiri dipilih dikarenakan software atau alat ini dinilai paling sesuai digunakan untuk menganalisa tentang efisiensi produksi sebuah perusahaan baik dari segi input maupun output.

2.5 Analisis Efektifitas Kinerja Perusahaan Otomotif

Peneliti melakukan analisa terhadap efisiensi terhadap 4 perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan sparepart kendaraan di Indonesia, kami memilih perusahan-perusahan yang tertera dibawah ini dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan skala besar dan sangat berpengaruh di Indonesia, sehingga kami berpendapat dengan adanya data-data perusahaan ini sudah bisa merepresentasikan keadaan Industri Otomotif dan Sparepart yang ada di Indonesia, data-data perusahaannya adalah sebagai berikut :

Dokpri
Dokpri

PT ASTRA INTERNATIONAL TBK, INDO KORDSA TBK, PT INDOSPRING TBK,

DAN PT SELAMAT SEMPURNA TBK sebagai DMU, kemudian untuk input kami menggunakan variabel jumlah pegawai, dana yang didapatkan ketika melakukan IPO dan rata-rata gaji pegawai dalam perusahaan tersebut dalam satu bulan, kemudian untuk outputnya kami memilih total valuasi perusahaan berdasarkan saham yang beredar (Marketcap), dan juga Net Profit (Keuntungan Bersih Perusahaan) pada Q4 2021, berikut gambaran data-data yang digunakan dalam analisis Efektifitas.

Menganalisa data menggunakan metode CCR-I atau CRS (Constant Return To Scale) Melalui Pendekatan Input

Dokpri
Dokpri
Dari hasil perhitungan menggunakan software MaxDEA diatas, kita dapat melihat bahwasannya dari empat perusahaan yang menjadi subjek, terdapat satu perusahaan yang memiliki skor dibawah 1 yaitu PT INDOSPRING TBK dengan skor 0,266630, sebuah perusahaan ataupun bisnis dapat dikatakan efisien apabila memiliki skor 1, maka dari hal tersebut peneliti mencoba melihat dibagian apa saja terdapat inefisiensi didalam perusahaan tersebut, terdapat permasalahan pada bagian gaji rata-rata pegawai pada PT INDOSPRING TBK sebagai berikut :

Dokpri
Dokpri

Dari data diatas kita dapat melihat bahwasannya, terdapat slack movement terhadap variabel input rata-rata gaji pegawai sebesar -1145112,048732, sehingga membuat perusahaan tidak efisien, dimana projection atau seharusnya gaji berada diangka 238698,507690.

BAB III 

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa perusahaan otomotif dan sparepart yang telah dianalisis menggunakan metode CCR atau CRS ( Constant Return of Scale ) menggunakan pendekatan Input, dengan tiga variabel input yaitu jumlah pegawai, dana yang terkumpul pada saat IPO dan rata-rata gaji pegawai, dan kemudian untuk variabel outputnya yaitu valuasi perusahaan tersebut (marketcap) dan juga net profit perusahaan tersebut pada Q4 2021,setelah melakukan analisa, peneliti menemukan satu dari empat perusahaan tersebut terdapat inefisiensi, pada PT.INDOSPRING TBK dengan skor 0,266630165013934, masalah ditemukan pada variabel rata-rata gaji pegawai dimana terdapat slack sebesar -1145112,04873188 dimana nilai gaji yang di projection atau seharusnya adalah berada diangka 238698,507690432.

3.2 Saran

Saran terhadap PT.INDOSPRING TBK adalah untuk mengurangi gaji karyawan sesuai yang di proyeksikan didalam MaxDea, ataupun bisa mengurangi jumlah karyawan, diharapkan dengan adanya pengurangan gaji-gaji karyawan ataupun mengurangi jumlah karyawan perusahaan menjadi efisien, dan akhirnya dapat memaksimalkan input yang dimiliki dan juga perusahaan dapat menghasilkan output yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

 

Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2004), Hal. 256

Robbins, P. Stephen. 2006. Perilaku Organisasi Jilid 10. Jakarta: INDEKS. Sedarmayanti, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama

Kartasapoetra,G. 1987. Pembentukan perusahaan industri. Jakarta: Bina Aksara. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. 2013. Data UMKM. (online): http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/dataumkm/ (27 Desember 2017)

Barney, J. B., (1991). Firm resources and sustained competitive advantage, Journal of Management, Vol. 17, pp.99-120.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun