Mohon tunggu...
Biedang
Biedang Mohon Tunggu... Lainnya - pekerja sosial, pengamat kehidupan

suka mengamati kondisi masyarakat dan kehidupan di Papua. Menulis hal-hal bermanfaat bagi perempuan dan anak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penolong yang Sepadan

29 Juni 2023   21:30 Diperbarui: 29 Juni 2023   21:37 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, makhluk yang memiliki kepala, tangan dan kaki. Mkhluk yang memiliki perasaan dan kehendak, tetapi selain itu manusia adalah makhluk yang memiliki roh. Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.  Penciptaan manusia berbeda dengan penciptaan alam semesta dan makhluk hidup lainnya. Tubuh manusia dibentuk dari debu tanah sedangkan rohnya berasal langsung dari "nafas" Allah. 

Manusia adalah sungguh-sungguh makhluk dua dunia; baik bumi maupun surga memilikinya. (Tafsiran Wycliffe). Begitu istimewanya manusia sampai Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk berkuasa atas semua yang diciptakan oleh Allah.  Selain keistimewaannya sebagai ciptaan Allah, manusia yang disebut juga makhluk sosial merupakan makhluk yang berhubungan secara timbal balik dengan manusia lainnya (KBBI). Hal ini artinya bahwa manusia sudah ditetapkan untuk memiliki hubungan dengan sesama manusia. 

           Pada saat Allah menciptakan manusia, Allha melihat bahwa tidak baik kalau manusia hidup sendiri saja.  Itulah sebabnya Allah menciptakan perempuan yang merupakan penolong yang sepadan bagi laki-laki. Apa artinya 'Penolong yang Sepadan?' Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI) mencatat bahwa arti dari penolong adalah orang yang menolong, sedangkan kata sepadan sendiri dari kata dasar 'padan' yang artinya banding, imbangan atau cocok, sesuai, patut benar.  

Istri adalah seorang yang sepadan dengan suaminya, itu berarti seorang istri seharusnya adalah orang yang sesuai, atau orang yang seimbang dengan suaminya. Seorang istri adalah seorang penolong yang seimbang sehingga bisa mengerti apa yang menjadi pikiran dan kebutuhan suaminya.  Istri sebagai seorang penolong bisa melakukan suatu pekerjaan yang dimaksud membantu suami. Istri adalah seorang manusia dengan kodrat dan kedudukan yang sama, seorang penolong yang dekat dengan suaminya dan seorang penolong yang selalu siap menopang suaminya. 

           Kebutuhan Adam sebagai manusia yang membutuhkan penolong yang sepadan tidak didapatkannya dari tiap makhluk hidup seperti segala ternak, bunga-bunga  dan segala binatang hutan karena kodrat dan kedudukan makhluk-makhluk itu tidak sama dengan manusia. 

Kodrat atau sifat asli, sifat bawaan manusia tidak sama dengan sifat asli dari burung, binatang-binatang hutan bahkan dengan hewan ternak yang dipelihara oleh manusia. Manusia memiliki roh, dan roh itu yang membuat manusia berbeda dari makhluk ciptaan lainnya.  Pada saat Allah menciptakan manusia, disebutkan bahwa: "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. 

            Hawa adalah penolong yang sepadan bagi Adam. Perempuan adalah pasangan yang sepadan untuk laki-laki. Sebagai seorang penolong, kedudukan istri tidak lebih rendah dari suaminya.  Sesungguhnya, tujuan Allah jelas bahwa perempuan akan menjadi pasangan yang sepadan untuk seorang laki-laki karena laki-laki tidak menemukan pasangan yang sepadan ketika dia diperhadapkan dengan segala ciptaan lainnya. 

Berbahagialah seorang perempuan yang bisa menjalankan fungsinya dengan baik sebagaimana yang telah dinyatakan Allah: sebagai penolong yang sepadan. Alasan yang sangat tepat bila ada istilah: "Dibalik kesuksesan seorang suami ada seorang istri yang setia mendukungnya."

            Perempuan adalah ciptaan Allah oleh sebab itu seorang laki-laki yang baik akan menghargai perempuan sebagai ciptaan Allah. Hargai perempuan bukan karena kecantikannya, bentuk tubuhnya, gelar/jabatan/kedudukannya ataupun harta yang dimilikinya. Setiap manusia ada di dunia ini harus saling menghargai manusia ciptaan Allah yang lain. Perempuan sebagai seorang istri harus diperlakukan dengan baik sebagaimana Allah menciptakan perempuan tersebut. Suami harus menerimanya sebagai anugerah atau pemberian dari Allah dengan merawat, membimbing dan menjaganya dengan baik. 

            Bagi setiap perempuan, jangan pernah lupa bahwa Allah menciptakanmu menjadi seorang penolong yang sepadan untuk laki-laki/suamimu. Hiduplah sebagai pelaksana tujuan Allah, menjadi penolong yang sepadan untuk laki-laki yaitu suamimu. Jangan pernah menjadi penolong yang sepadan untuk laki-laki yang bukan suamimu supaya tujuan Allah menciptakan perempuan jangan menjadi rancu bahkan digagalkan oleh manusia ciptaan-Nya karena keinginan manusia yang salah menerapkan perintah Allah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun