Pengabdian membangun desa Universitas Negeri Jember merupakan kegiatan pembelajaran yang dimana memmadukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. PMDK ini merupakan program dari prodi Agribisnis Universitas Negeri Jember. Untuk PMDK tahun ini di tempatkan di Desa Poncogati Kecamatan Curahdami selama 4 bulan mulai tanggal 24 Agustus 2022 sampai 24 Desember 2022. Desa Poncogati sendiri memiliki banyak UMKM yang berpotensi menjadi usaha yang lebih besar dan dapat dikembangkan kedepannya, mulai dari rumah produksi besek ikan dari bambu, olahan kerupuk, dan banyak juga jenis olahan makanan yang berasal dari singkong juga,.Â
Salah satu UMKM yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah olahan lempeng singkong atau sering disebut dengan kerupuk samiler yang berada di rumah produksi Bu Yani di Dusun Timur Sawah, Desa Poncogati.Â
Lempeng singkong merupakan olahan sejenis kerupuk yang berbahan baku singkong. Singkong yang di pakai merupakan jenis singkong khusus yang memiliki kualitas baik, jika singkong yang dipakai jelek (mbuki) maka akan berpengaruh pada hasil gorengan lempeng yang keras dan tidak enak.
Pembuatan lempeng singkong dimulai dengan mengukus singkong, jika sudah matang kemudian singkong dihaluskan dan ditambahkan dengan campuran beberapa bahan seperti tepung tapioka, garam, gula, bawang putih, daun bawang serta bahan pelengkap lainnya. Setelah dicampurkan kemudian adonan diuleni hingga kalis.Â
Setelah adonan kalis selanjutnya dicetak di permukaan piring dengan bentuk lingkaran berdiameter 7 cm. Jika adonan sudah dicetak (lempeng) semua, kemudian dipindahkan ke tempat pengeringan yang terbuat dari anyaman bambu. Lempeng harus dikeringkan di bawah terik sinar matahari hingga benar benar kering. lama pengeringan tergantung dengan cuaca, jika cuaca panas hanya butuh 2-3 hari penjemuran, jika cuaca hujan maka pengeringan akan membutuhkan waktu yang lebih lama.Â
Setelah lempeng kering, kemudian lempeng digoreng dengan minyak yang panas hingga mengembang dan berwarna sedikit kekuningan. Selanjutnya lempeng diamkan sampai dingin dan siap dikemas. Lempeng dikemas menggunakan plastik khusus dengan berat bersih per plastik 50 gram, kemudian dapat dijual dan dipasarkan.
Pada awalnya untuk pemasaran dari lempeng Bu Yani ini hanya dititipkan saja ke pedagang sayur keliling sehingga menurut kami belum efisien dengan cara pemasaran tersebut, sehingga dalam mendorong pengembangan usaha tersebut kita melakukan pengembangan dalam branding, membantu pemasaran lewat media online, dan mendaftarkan tempat usaha beliau di Google Maps. Untuk branding yang kami lakukan yaitu dengan membuatkan logo produk/stiker berupa gambar produk untuk ditempelkan pada kemasan lempeng agar terlihat lebih menarik.Â
Sedangkan pemasaran lewat media online kami lakukan dengan memasukkan produk lempeng singkong ke Instagram milik mahasiswa pengabdian membangun desa, serta dengan mendaftarkan tempat usaha ke google maps. Kita berharap dalam usaha pengembangan lempeng singkong milik bu Yani tersebut dapat membuat usaha nya dapat berkembang lebih baik , baik dari segi pendapatan dan lainnya.