Mohon tunggu...
Bida Sari
Bida Sari Mohon Tunggu... Dosen - UPI YAI

Berbagi Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Workshop Tim Dosen Hibah PKM UPI YAI: "TikTok, Senjata Rahasia Tingkatkan Omset Penjualan"

25 Agustus 2023   15:56 Diperbarui: 25 Agustus 2023   16:08 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Simulasi Praktek Perkelompok Membuat Video dan Konten Kreatif

(dokumentasi pribadi)

Depok - Di tengah kontroversi isu Project S TikTok yang beredar sekarang di dunia, Tiktok masih merupakan platform yang memberi kontribusi besar dalam perdagangan barang dan jasa di Indonesia.  TikTok awalnya diciptakan sebagai platform media sosial yang fokus pada pembuatan dan berbagi video pendek.  Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa tahun terakhir ini TikTok telah mengembangkan berbagai fitur yang mendukung e-commerce yang sangat digandrungi oleh kaum milenial. Sebagai model bisnis baru, Tiktok tidak hanya mengusung konten video musik tapi juga bisa mengusung konten video iklan sebagai sarana promosi.

Tim dosen dari Universitas Persada Indonesia Y.A.I.  (UPI Y.A.I) pemenang hibah pengabdian masyarakat (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023 melakukan kegiatan  Pelatihan Bisnis (workshop ) dengan tema "Tiktok, Senjata Rahasia Tingkatkan Omset".  Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan dalam upaya pemberdayaan UMKM di Kota Depok binaan Yayasan GEMMA Indonesia Raya yang diketuai oleh Ibu Sri Setiawati, S.Pd., M.M.  Sedangkan Tim dosen  Hibah PKM  dari UPI Y.A.I diketuai oleh Ibu Estu Mahanani, SP., MM dengan anggota Bapak  Dr. Ahmad M. Thantawi, ST, MM dan Ibu Bida Sari, SP. MSi ini serta melibatkan beberapa mahasiswa dari kampus UPI Y.A.I dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)  yang didanai oleh Kemendikbudristek.

Kegiatan pelatihan bisnis ini merupakan seri kedua  dari rangkaian kegiatan hibah PKM  yang dilaksanakan oleh  Tim dosen dari UPI Y.A.I,  berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2023 kemarin  di Aula Bank Jawa Barat (BJB)  Kantor Cabang Depok ,  Jl. Margonda No.29, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat dengan narasumber Farhan Furkonudin Sodikin yang lebih dikenal dengan panggilan Kang Farhan, founder maisya.id.  Serta didampingi juga oleh Bapak Yusuf Harpen sebagai coach untuk menilai teknik-teknik phonegraphy dalam membuat viedo yang akan diunggah ke platform Tiktok.

Pelaksanaan PKM ini merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh tim dosen dari UPI Y.A.I. sebagai komitmen perguruan tinggi dalam berkontribusi mengembangkan sektor UMKM di Indonesia  dan membangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan bagi UMKM di Indonesia.  Perguruan tinggi  akan terus mendukung para pelaku UMKM untuk  tumbuh dan berkembang mencapai potensi optimal mereka dalam meningkatkan kesejahteraan para pelakunya.

Project S yang sedang dikembangkan oleh TikTok tengah disoroti oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah atau Menkop UKM Teten Masduki.  Proyek ini dianggap akan berpotensi merugikan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah  (UMKM) di Indonesia.  Project S TikTok Shop pertama kali dilaporkan Financial Times pada 21 Juni 2023. Strategi menjual produk sendiri pada Project S Tiktok ini hadir dalam bentuk fitur Trendy Beat di Inggris. Di aplikasi TikTok, fitur Trendy Beat hadir untuk menjual produk-produk yang sedang populer. Proyek ini dicurigai menjadi cara perusahaan untuk mengoleksi data produk yang laris-manis di suatu negara, untuk kemudian diproduksi di Cina dan dijual di TikTok Shop. 

Terlepas dari kontroversi tersebut, tidak dipungkiri saat ini Titktok masih merupakan platform yang memberi kontribusi besar dalam perdagangan barang dan jasa.  Di Indonesia, nilai transaksi pembelian kotor atau gross merchandise value (GMV) di TikTok Shop sepanjang tahun 2022 senilai US$ 2,5 miliar. Angka tersebut menyumbang mayoritas atau 56,8% dari total GMV di Asia Tenggara yang senilai US$ 4,4 miliar.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah pemasaran produk mereka. Bagaimana mereka dapat mendongkrak penjualan produk dan jasanya dalam era digital yang terus berkembang pesat.  Pola pemasaran di dunia beralih dari yang semula konvensional (offline) menjadi digital (online).   Muncul beragam pemanfaatan teknologi digital melalui gadget menjadi salah satu solusi media pemasaran baru yang lebih reseprentatif.   Digitalisasi telah mengubah cara konsumen berbelanja dan berinteraksi dengan barang dan merek, sehingga UMKM perlu mengadopsi strategi pemasaran digital yang efektif untuk tetap bersaing di pasar.  Media sosial seperti Facebook, Instagram, Tik Tok, Twitter, Pinterest, Youtube, dan sebagainya merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mempromosikan produk barang dan jasa para pelaku UMKM secara online.

Tujuan dilaksanakannya pelatihan bisnis ini untuk memberikan perspektif kepada pelaku UMKM binaan GEMMA Indonesia Raya tentang nilai tambah dari konsep baru periklanan melalui Tiktok serta memberi pemahaman cara kerja algoritma Tiktok agar banyak orang yang menonton konten video yang dibuat, sehingga dapat mendongkrak penjualan produk yang dipromosikan melalui video Tiktok tersebut.

Pemaparan materi Workshop
Pemaparan materi Workshop "Tiktok, Senjata Rahasia Tingkatkan Omset" oleh narasumber Kang Farhan

(dokumentasi pribadi)

Kenapa Tiktok dipilih menjadi suatu media pemasaran yang baru dan lebih representatif menurut para pelaku ekonomi ?  Tiktok, menjadi suatu aplikasi berbasis video yang cukup terkenal dan digemari oleh masyarakat indonesia. TikTok populer di seluruh demografi (tingkatan umur)  sebagai salah satu platform media sosial dengan pertumbuhan tercepat.   Menurut Kang Farhan, TikTok telah menjadi platform yang menarik untuk aktivitas pemasaran dan penjualan karena popularitasnya yang besar dan kemampuannya untuk mencapai audiens yang luas, terutama dikalangan generasi muda.  Sehingga TikTok sangat bagus untuk meningkatkan jangkauan audiens, keterlibatan konsumen, dan kreativitas pengguna.

Pada kegiatan pelatihan bisnis ini narasumber, Kang Farhan menjelaskan perbedaan Tiktok Shop dan Marketplace, dasar-dasar mempelajari TikTok dan cara membuat video pendek  untuk memperkenalkan produk atau layanan  di feed,  konsep dasar membuat iklan di TikTok, termasuk  pemilihan audiens dan menargetkan audiens yang lebih tersegmentasi , membuat konten video yang lebih kreatif, cara-cara live streaming di TikTok interaktif bagi pemula dan profesional serta strategi iklan tingkat lanjut menggunakan analisis data dan insight untuk merancang kampanye iklan yang lebih efektif.  Dalam mempromosikan produknya,  pengguna TikTok untuk bisnis dapat membuat Iklan TopView, iklan Dalam Umpan, iklan Pengambil alihan Merek, Efek Bermerek, Tantangan Hashtag Bermerek. KampanyeTantangan  dan berbagai strategi Tiktok Affiliate.  Strategi-strategi ini dapat membantu pembisnis meningkatkan eksposur mereka di TikTok dan berinteraksi dengan audiens yang lebih luas. Penting untuk merencanakan dan mengelola kampanye-kampanye tersebut  dengan baik agar mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan.

Berbagai produk dan jasa layanan yang dapat dipromosikan di platform Tiktok. Berdasarkan data  produk penjualan di Tiktok, berikut ini tercatat sepuluh produk dan jasa layanan yang mencapai rangking tertinggi dalam penjualannya yaitu 1) Kosmetik dan Skincare,  2) Fashion, 3) Aksesoris Fashion,  4) Alat Elektronik, 5) Mainan dan Hobi, 6) Perhiasan, 7) Peralatan Rumah Tangga, 8) Buku dan Majalah, 9) Tas dan Dompet , dan terakhir 10) Peralatan Olahraga.

Kegiatan Simulasi Praktek Perkelompok Membuat Video dan Konten Kreatif
Kegiatan Simulasi Praktek Perkelompok Membuat Video dan Konten Kreatif

(dokumentasi pribadi)

Pada kegiatan ini, peserta workshop tidak hanya mendapat penjelasan mengenai  seluk beluk Tiktok secara teori tetapi peserta juga mendapat kesempatan untuk langsung mempraktekkan cara membuat video pendek untuk memperkenalkan produk atau layanan, membuat konten video yang kreatif dan menarik untuk mempresentasikan nilai produk dengan baik,  dan mempraktekan cara Live Streaming dengan berinteraksi dengan penonton, menjawab pertanyaan, dan memperkenalkan produk secara real-time.

Kegiatan diikuti dengan antusias oleh semua peserta pelatihan.  Dari kegiatan ini diharapkan peserta pelatihan dapat menerapkan semua teknik dan strategi mempromosikan dan menjual produk dan jasa layanan mereka melalui platform Tiktok yang telah mereka peroleh selama pelatihan terutama  dalam mempromosikan produk dan jasa para pelaku UMKM guna meningkatkan  omset penjualan mereka.

Setelah kegiatan pelatihan bisnis ini, tim dosen PKM UPI Y.A.I. merencanakan pula workshop lanjutan yakni workshop e-commerce pada awal September 2023 mendatang.  Dari semua rangkaian kegiatan PKM yang dilaksanakan tim dosen UPI YAI diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan pelaku UMKM peserta pelatihan dalam digital marketing dan dapat meningkatkan omset penjualan mereka dengan promosi produk yang tepat dan menarik. Program ini diharapkan juga nantinya akan memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Indonesia, dan  UMKM di daerah Depok khususnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun