Diantara sekian banyak tempat yang saya kunjungi di museum kesehatan ini, ruang kesehatan reproduksi dalam sejarah masa lampau menjadi tempat favorit.
Di sini saya bisa melihat beberapa contoh alat - alat tradisional nenek moyang kita dalam menolong persalinan dan tempat menyimpan ari - ari atau plasenta, tempat melahirkan, alat - alat yang digunakan untuk menmpung ASI, disebut kendi ASI, dan, beberapa obat yang berasal dari ramuan tradisional untuk mencegah perdarahan pada ibu melahirkan.
Gambar di atas ini adalah kendi Susu atau tempat ASI. Gerabah yang tertata pada rak atas, ujungn ya menyerupai botol dot. Terbuat dari bahan gerabah.
Gambar di atas ini adalah tempat ari ari atau tembuni atau plasenta. Setelah bayi lahir ari - ari akan dimasukkan gerabah ini dan di kubur atau dilarung sesuai tradisi yang diinginkan.
Gambar di atas ini adalah tradisi menyinari ari ari yang dikubur, ditutupi dengan tutup berupa anyaman bambu dan foto di bagian rak bawah adalah cara yang lebih modern dengan menggunakan keranjang hias. Tempat tidur melahirkan jaman dulu dilakukan di rumah biasanya dukun bayi menolong persalinan di amben atau tempat tidur kayu dialasi dengan kain jarik. Semua pernak pernik alatnya lengkap tersedia.
Ruang kesehatan reproduksi ini juga ada ilustrasi boneka dalam kurungan. Mengingatkan saya pada tradisi tedak siti atau turun tanah ketika anak mulai bisa berjalan, dimana sang anak dimaSukkan dalam kurungan. Tetap ternyata ini adalah terapi energi positif. Juga tampak ada piramida di situ yang merupakan sumbangan para kolektor penyembuh tradisional pada masa lampau yang masih disimpan. Ada beberapa piramida yang pada masanya digunakan untuk praktik penyembuhan penyakit dan penyaluran energi.