Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Humor

[HUMOR] Pengalaman Lucu Berhadapan dengan Penodong

12 Agustus 2012   04:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54 4762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering perjalanan ke mana - mana pasti beresiko bertemu dengan penjahat. Pengalaman menghadapi penjahat mungkin bagi sebagian orang mengerikan, tapi kebetulan keluarga  kami punya koleksi pengalaman yang tidak mengerikan tapi malah menggelikan hehehehe,  ada banyak sih tapi dua saja dulu ya.

Sesama Penodong dilarang saling menodong.

Waktu itu sekitar tahun 2000, saya menunggu kereta senja tujuan Surabaya. Daripada bengong karena masih sekitar dua jam lagi kereta datang, saya jalan -  jalan di lapangan rumput dekat stasiun Gambir.Lalu saya beli singkong goreng yang masih panas. Kemudian  duduk  santai di rerumputan bawah pohon dan  memandang orang lalu lalang.

Tiba tiba seorang anak remaja mendekat. Bajunya persis preman dan banyak tatto. Gugup? dalam hati iya. Tapi terlanjur dia sudah di dekat saya tidak mungkin lari. Saya coba pasang ekspresi wajah setenang mungkin karena tampaknya dia juga tidak kasar. Lalu remaja tersebut mengeluarkan selembar kertas dan ditunjukkan ke saya.

" Mbak, minta tolong saya ini habis keluar dari penjara karena merampok  terpengaruh teman, sekarang saya belum bekerja. Saya butuh makan"

" Oh ya? " jawabku setenang mungkin, walau hati dag dig dug.

Mungkin denyut jantung saya dah naik 120 kali permenit hehehehe. Saya terima lembaran kertas yang dia ulurkan. Namanya Joni kalau tak salah ingat. Lalu ada kop resmi  kepala surat dan stempel  Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, lengkap dengan keterangan pembebasan dari penjara.

Saya sendiri tidak paham apakah mantan napi memang dapat surat keterangan begitu atau cuma untuk menggertak saya.

Kemudian si Joni itu bicara banyak hal tentang pengalaman dia di penjara. Saya coba mendengarkan bahkan sempat menawarkan singkong goreng tapi dia menolak. Selama dia bercerita saya memperhatikan logat bahasanya.

Ahaaaa! aku faham dialek bahasa si Joni ini. Kebetulan selama di asrama dulu saya banyak bergaul dengan teman - teman putra daerah asli Sumatera berbagai suku.

Akhirnya saya menggunakan bahasa daerah yang saya duga bahasa itu pasti tempat asalnya si Joni. Tak perlu saya sebutkan nama daerahnya, tapi jika yang paham mirip bahasa Malaysia, cuma cengkok dan alunan "E" ada ciri khas.

Dalam bahasa Indonesianya begini:

" Aduh Joni, ternyata kita sedusun. Wah aku saja dari tadi juga baru makan singkong ini. Uangku juga pas untuk beli tiket. Kita ini sama Joni, cuma aku daerah operasinya di stasiun pasar Turi, aku sudah lama di Surabaya" Jawabku dengan logat khas daerahnya.

Joni langsung kaget aku menggunakan bahasa daerahnya. Padahal  saya bisanya ya cuma yang itu - itu saja hahahaha. Gawat juga kalau Joni mengajak ngobrol terus. Saya bakalan tidak bisa jawab karena bahasa daerahnya agak sulit hehehe.

Untungnya si Joni tidak banyak tanya, malah salaman dengan saya dan minta maaf. HADEEEW.....selameeeet selameeeet hehehehehe. Mungkin dia berkesimpulan saya bekerja sebagai pencopet aatu sejenisnya hahaha.

Setelah itu saya langsung  lari "ngacir" balik ke stasiun Gambir.

Penodong yang tertipu.

Ceritanya kakak sulungku nih. Dia baru pulang berlayar dari luar negeri. Wah gaya sekali dia pakai sepatu kayak tentara berbahan kulit dan bisa untuk sepak orang langsung pingsan di tempat hehehe.

Jaketnya juga kulit hitam kayak bajak laut hihihi. Belum lagi rambutnnya cepak persis calon anggota  TNI.

Nah dengan percaya diri dia  naik bus di terminal Kalideres, duduk di deret bangku depan kedua dari supir. Beberapa saat berselang dia duduk tiba tiba masuk beberapa pemuda membawa senjata tajam dan menodong.

Penodongan dimulai dari bangku belakang dan ada yang jaga di pintu depan. Kakakku tahu ada penodongan langsung pasrah kalau apes ya apes tapi lebih baik usaha dan  mencoba tenang.

Ia  mengambil koran dan membentangkan koran itu seolah membaca. Padahal matanya tidak fokus ke koran.  Kakinya dia silangkan sepertinya cuek dengan aksi penodongan itu.

Sialnya HPnya berdering terus padahal waktu itu HP masih langka. Tapi sengaja dia tidak angkat dan  bertahan pada posisi baca koran walau takut juga. Herannya begitu si penodong mendekati tempat duduknya eh si penodong itu langsung bisik - bisik, sambil tepuk pundaknya.

"Maaf Pak, kami cari makan!, terimakasih"

" Ya!" jawab kakakku tegas.

Lalu mereka segera turun dan legalah kakakku. Si supir langsung marah - marah dengan kakak saya.
" Bapak, maaf anda ini anggota TNI mengapa tidak menolong kami?"

" Siapa bilang saya anggota TNI? Saya orang biasa pak kerja di pelayaran, tadi saya juga ketakutan, apalagi HP saya berdering terus" jawab kakak saya.

Semua orang heran dan tidak percaya. Lalu kakak saya bilang dia itu pekerjaannya pelaut hehehehehe.

Kasihan deh Lu penjahat! selameeeeeeeet deh kakakku tapi kasihan juga orang yang pada kena todong.

Pesan " Hati hati ya mudik jaga dompet dan uang serta barang jangan ada yang hilang atau tertinggal, tidak memakai perhiasan berlebihan, berdoa dan tenang selama perjalanan"

Salam canda.
Bidan Romana tari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun