Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Bidan Tahan Diri Tidak Mengikuti Semua Trend Fashion

19 Juni 2012   22:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46 8343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_195898" align="aligncenter" width="284" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"][/caption]

Dalam perjalanan bus antar kota bersama teman - teman menuju ke pulau Bali, saya disapa seseorang di sebelah saya. "Mbak, kerja di kesehatan ya?" Saya tidak langsung menjawab. Heran juga sih, darimana tahu kalau kami orang kesehatan, " Kok menebak begitu bu?" " Lha itu kukunya pendek - pendek,  dandanan biasa saja, rambutnya juga nggak model macam - macam " Hehehehe,  waduh  nggak sadar selama ini memang kami tidak pernah pelihara kuku. Paling kelihatan panjang sedikit segera dipotong pendek. Kalau tidak dipotong ujung kuku bisa merobek sarungtangan steril, tempat kuman bersarang dan melukai bayi mungil yang kami rawat. Soal rambut? Ya ampuuuun..juga baru sadar. Tidak pernah namanya rambut dimodel aneh - aneh. Paling hanya dipotong pendek rapi, atau kalau panjang ya disanggul atau diikat. Simpel dan praktis. Belum pernah mencoba pakai mode rambut yang keriting spiral, rebounding, atau ikal - ikal. Bahkan di rumah sakit tempat kami bekerja ada peraturan tertulis tidak boleh mewarnai rambut selain warna hitam. Jadi boro - boro mau pakai model trendi, paling juga percuma di ikat dan digulung. hehehe. Diantara kami tidak ada yang memakai aksesoris anting - anting yang berderet  lebih dari satu di telinga atau gelang . Aksesoris yang paling umum dipakai adalah jam tangan. Kuku tidak boleh di cat apalagi pakai henna hehehehe. Lalu kalau mau jalan - jalan keluar rumah. Bukannya "jaim" ( jaga image) tapi memang rasanya aneh kalau kami harus memakai pakaian mini atau seksi seperti yang sedang trend sekarang celana pendek. Bukan karena  kuper, tapi sejak di pendidikan terutama yang tinggal di asrama, kami harus bisa membedakan kapan harus berpakaian pada tempatnya. Baju tidur ( baby doll ) hanya untuk di kamar, keluar harus pakai pakaian sopan, ke ruang makan tidak boleh pakai roll rambut, pakaian pesta juga sopan - sopan. Pernah ada salah satu teman memakai kacamata minus dengan variasi warna bingkai yang agak terang, langsung dipanggil bagian HRD, dan diingatkan lagi tatacara penampilan. Dulu, awal tahun 1990 hingga 1996 perawat di rumah sakit tempat saya bekerja tidak boleh berlipstik. Tetapi seiring perkembangan jaman, perlahan kami mulai dapat ijin pakai lipstik yang lembut dan dipanggilkan ahli khusus tata rambut dan rias wajah natural untuk paramedis. Ketika masih  baru lulus perawat  20 tahun lalu,  saya masih ingat kami dipanggilkan pelatih khusus dari "JRP" untuk berpenampilan yang sesuai dengan peran dan tugas kami, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan masyarakat yang dilayani, dan berbagai tata cara yang perlu kami  pelajari tentang seluk beluk kepribadian dan etika pergaulan. Bagi kami para perawat dan bidan, menahan diri untuk tidak mengikuti semua trend fashion bukan menjadi penyesalan dan tidak merasa rugi, tapi sudah merupakan bagian dari hidup dan pelayanan kami.  Kami bahagia menjalaninya. Rambut tidak bisa warna - warni, kuku tak bisa panjang, pakaian juga pilih yang sesuai. Enjoy saja menjalani semua ini. Ada kegembiraan tersendiri dalam pelayanan kami ditengah masyarakat. Meskipun masih muda belia dan baru lulus, seorang bidan harus siap jika dipanggil "ibu Bidan " ( masyarakat Indonesia ini menyebutnya demikian ). Panggilan ibu, berarti memang kita harus menjadi pendamping para ibu dengan segala sifat keibuan kita. Hadir sebagai Tenaga kesehatan, sahabat,dan ibu saat mereka membutuhkan bantuan seorang bidan. [caption id="attachment_195846" align="aligncenter" width="491" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]

13401239122143815365
13401239122143815365
[/caption]

Nah foto diatas ini kami para bidan sedang berkumpul dan berdiskusi. Seringkali beberapa topik menarik berkaitan dengan pengembangan diri dan profesi kami  bicarakan bersama. Dskusi ini akan sangat membantu memecahkan persoalan - persoalan yang dihadapi oleh para bidan. Baik bidan praktek mandiri maupun yang bekerja di rumah sakit. Ikatan persaudaraan dalam organisasi IBI ( Ikatan Bidan Indonesia ) sangat erat. Kami saling bekerjasama untuk melayani masyarakat terutama ibu dan bayi.

13401245451811213281
13401245451811213281
Apakah bidan tidak pernah berdandan? Ya pernah juga. Misalnya kalau kami ada acara pertemuan Ikatan bidan Indonesia. Ada saat dimana kami berdandan dan malah pakai sanggul segala.Salah satunya misalnya saat kami mengadakan pemilihan ketua Ikatan Bidan di setiap ranting wilayah tugas masing - masing. Kami memakai kebaya dan berdandan.

1340123093103945848
1340123093103945848
Ada juga lomba fashion show bidan sebagai selingan kegiatan dalam organisasi, terutama pada hari Kartini. Pada acara khusus seperti itu kami berhias tampil beda. Kami ada seragam khusus untuk para bidan. Setiap kegiatan yang mengatasnamakan Ikatan Bidan Indonesia kami memakai seragam yang sama. Boleh bermakeup tapi perhiasan harus sederhana. [caption id="attachment_195844" align="aligncenter" width="491" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]
1340123797574884723
1340123797574884723
[/caption]

Oya kegiatan menjadi anggota Ikatan Bidan Indonesia ada banyak sekali. Terutama yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak serta kegiatan bakti sosial di tengah masyarakat. Dalam organisasi bidan ada yang istilah Cabang dan Ranting. Nah saya termasuk ikatan bidan Indonesia wilayah Surabaya  ranting selatan. [caption id="attachment_195829" align="aligncenter" width="491" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]

13401228331679084618
13401228331679084618
[/caption]

Ini adalah acara pertemuan Anggota Ikatan Bidan Indonesia. Berpose bersama para bidan.  Pada waktu musyawarah bidan Ranting Selatan Surabaya. Kami mengadakan pemilihan ketua yang baru.

[caption id="attachment_195896" align="aligncenter" width="378" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]

134014450584701842
134014450584701842
[/caption]

Ini sebagian dari bidan Indonesia. Kami sebagai bidan mungkin tidak bisa terus mengikuti semua trend fashion, tetapi yang terpenting kami harus terus mengikuti perkembangan ilmu terkini di bidang kebidanan  terutama untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu sebagai bidan harus menjalin relasi yang harmonis dengan  masyarakat dan mengikuti perkembangan berbagai lintas ilmu yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan.

[caption id="attachment_195840" align="aligncenter" width="473" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2011"]

13401235541846667936
13401235541846667936
[/caption]

Semoga bidan Indonesia dimanapun bertugas tetap semangat dalam pelayanan bagi masyarakat, sederhana dan bersahaja. Para bidan tidak berarti apa - apa tanpa dukungan, kerjasama dan doa dari masyarakat juga. Suka dan duka menjadi bidan adalah bagian dari panggilan dalam pelayanan hidup.Tetap   semangat melayani dan bersyukur dalam segala hal.

Salam hangat

Bidan Romana Tari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun