Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perempuan Gang Kelinci Joyoboyo [3]

5 Mei 2012   13:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:40 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kesalahan apa yang telah mamak lakukan sehingga dibunuh dengan tragis. Reni masih belum bisa menerima peristiwa kematian mamak yang tidak wajar. Selama ini almarhum yang bernama asli Zubaida itu, memang mempekerjakan anak -anak untuk mengamen dan mengemis di terminal. Tetapi mamak jugalah yang memperhatikan segala kebutuhan anak-anak itu, sejak dulu dia adalah satu-satunya orang tua di mata Reni dan anak-anak angkat mamak.

Besok tak akan ada lagi yang memarahi Lodi dan Reni jika hasil mengamen sedikit. Tidak ada lagi yang menjambak rambut  panjang Reni jika ia  membolos sekolah. Dan mamak tidak akan pernah bisa lagi menghembuskan asap rokok di wajah Reni, jika ia bangun kesiangan.

***

Masih terekam jelas dalam ingatan Reni, sepenggal kenangan terakhirnya bersama mamak sebulan lalu sebelum meninggal.

Hari Minggu  mamak mengajaknya ke pasar Wonokromo untuk membelikan sandal baru. Sandal Reni sudah lama rusak. Berkali-kali mamak menjanjikan untuk membeli, tapi selalu saja mengatakan belum sempat

"Reniiiiiii....!" teriak mamak dari kamarnya.

"Iya mak,ada apa?", Sahut Reni.  Tangannya sambil menyelesaikan mencuci beras.

"Hari ini kamu tidak usah mengamen bersama Lodi, kita ke pasar"

"Sungguh mak?", tanya Reni tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Ya, kamu tidak usah banyak tanya, nanti kita beli sandal baru untukmu"

"Asyiiiik, terimakasih ya mak", Reni melompat kegirangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun