Kesalahan apa yang telah mamak lakukan sehingga dibunuh dengan tragis. Reni masih belum bisa menerima peristiwa kematian mamak yang tidak wajar. Selama ini almarhum yang bernama asli Zubaida itu, memang mempekerjakan anak -anak untuk mengamen dan mengemis di terminal. Tetapi mamak jugalah yang memperhatikan segala kebutuhan anak-anak itu, sejak dulu dia adalah satu-satunya orang tua di mata Reni dan anak-anak angkat mamak.
Besok tak akan ada lagi yang memarahi Lodi dan Reni jika hasil mengamen sedikit. Tidak ada lagi yang menjambak rambut panjang Reni jika ia membolos sekolah. Dan mamak tidak akan pernah bisa lagi menghembuskan asap rokok di wajah Reni, jika ia bangun kesiangan.
***
Masih terekam jelas dalam ingatan Reni, sepenggal kenangan terakhirnya bersama mamak sebulan lalu sebelum meninggal.
Hari Minggu mamak mengajaknya ke pasar Wonokromo untuk membelikan sandal baru. Sandal Reni sudah lama rusak. Berkali-kali mamak menjanjikan untuk membeli, tapi selalu saja mengatakan belum sempat
"Reniiiiiii....!" teriak mamak dari kamarnya.
"Iya mak,ada apa?", Sahut Reni. Tangannya sambil menyelesaikan mencuci beras.
"Hari ini kamu tidak usah mengamen bersama Lodi, kita ke pasar"
"Sungguh mak?", tanya Reni tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Ya, kamu tidak usah banyak tanya, nanti kita beli sandal baru untukmu"
"Asyiiiik, terimakasih ya mak", Reni melompat kegirangan.