Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Orangtua Wajib Dukung Perkembangan Kepribadian Anak

9 Februari 2012   05:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52 2137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia anak selalu menarik untuk kita perhatikan. Terutama anak pada masa BALITA dan usia sekolah. Kepolosan, keceriaan, inisiatif dan imajinasi menjadi milik anak - anak. Dalam ilmu tentang tumbuh kembang anak, pada masa  usia sekolah seorang anak memasuki fase dimana mereka mulai belajar berkelompok, bekerjasama, mentaati peraturan dan belajar berbagi dengan teman sebaya.

Salah satu contohnya adalah kegiatan olahraga. Misalnya bermain sepakbola dan bergabung dalam kelompok ekstra kurikuler. Di sekolah  anak- anak difasilitasi kesempatan untuk  mengembangkan kemampuan bersosialisasi  menjadi lebih baik. Anak bisa memilih kegiatan ekstra kurikuler yang diinginkan sebagai penyaluran bakat dan kesempatan belajar bekerjasama dengan anak - anak lain.

1328755560260358352
1328755560260358352
Pentingnya penghargaan atas  prestasi

Tugas sebagai orangtua dalam pendampingan anak usia sekolah dasar ini antara lain adalah memberi semangat, memberi pujian atas prestasi yang diraih anak, menghargai hasil karya anak. Sebagai contoh anak berbakat di bidang olahraga. Berilah penghargaan ketika berhasil memperoleh juara  dibidang olahraga.Pemberian penghargaan dan pujian ini sangat berarti dalam perkembangan kejiwaan seorang anak.

Dalam teori perkembangan anak  keadaan perasaan jiwa anak ini disebut  sebagai  perasaan industry pada diri sang anak. Ia merasa berarti dan berhasil serta diakui. Ini merupakan bekal untuk perkembangan kelak di masa dewasa. Anak tumbuh dalam rasa percaya diri serta memiliki kemampuan untuk menghargai karya orang lain juga.

13287557321880992320
13287557321880992320

Bermain sarana belajar

Pada anak - anak usia sekolah yakni umur 6- 11 tahun sangat penting dikembangkan rasa percaya diri, keberanian berinisiatif dan kemampuan untuk bersosialisai antar teman sebaya. Seorang anak yang terlalu dibatasi pergaulannya bahkan dilarang bermain dalam kelompok - kelompok kecil, kelak bila dewasa akan mengalami masalah dalam menemukan identitas dirinya.

Masa bermain bersama teman sebaya sebenarnya menjadi salah satu sarana bagi seorang anak untuk belajar mandiri di antara teman -temannya, perasaan otonomi dan inisiatif semakin diasah dengan baik. Orang tua hanya boleh mengawasi dan memantau saat anak sedang bermain dengan kelompok teman sebaya. Sebaiknya tidak ikut mengatur dan mendikte kebebasan anak berekspresi dan berimajinasi sejauh hal itu tidak berbahaya bagi anak.

Kontrol yang terlalu ketat dan disiplin berlebihan justru akan mengganggu proses perkembangan dan pembentukan kepribadian anak. Anak tumbuh menjadi pribadi yang selalu tergantung pada keputusan orang tua, takut mengambil inisiatif, kurang bisa menghadapi konflik dan tekanan dari lingkungan akibat selalu merasa dilindungi secara berlebihan.

Belajar menghadapi konflik

Dalam bermain dengan teman sebaya kadangkala ada pertengkaran kecil sesama anak, hal itu wajar. Orangtua tidak perlu terlalu campur tangan dan ikut terpancing emosi. Jika kita perhatikan anak- anak itu lebih mudah berdamai kembali setelah bertengkar. Saat itulah anak sebenarnya sudah mulai belajar mengendalikan diri, mengalah, berbagi, mencari solusi sederhana dan mengatasi  konflik kecil dalam hidup bersama.  Sementara itu orangtua yang ikut campur perselisihan anak  justru masih merasa jengkel dan kesal dengan kelakuan sang anak bahkan berlanjut melabrak tetangga yang memiliki anak. Peristiwa  seperti ini tidak perlu terjadi dengan catatan , pertengkaran anak tidak melibatkan kekerasan fisik atau membahayakan. Dampingi saja dan beritahu anak  untuk saling memaafkan.

13287572021760387795
13287572021760387795

Kebebasan berekspresi dan berkreasi

Seorang anak yang tumbuh  dan berkembang dalam keluarga yang memberi kebebasan berekspresi dan berkreasi akan sangat membantu seorang anak tumbuh lebih dewasa.

Bila sejak kecil anak  sering  dilarang bergaul, dicela, dilarang ini dan itu, disalahkan dan diejek dengan julukan nama yang membuat anak minder , tidak ada dukungan dari lingkungan masyarakat sekitar. Bila ini terjadi, maka jangan heran bila  kemudian hari si anak tumbuh menjadi seorang yang tidak mampu mengambil keputusan, kurang bertanggung jawab, mudah terpengaruh lingkungan.

Berbeda bila anak dibesarkan dalam keluarga yang memberi dukungan positif bagi  perkembangan kejiwaan anak, penuh kasih sayang dan perhatian yang cukup, kontrol  sosial yang baik dari  keluarga maupun lingkungan masyarakat. Hasilnya anak akan memiliki kepribadian yang matang dan memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik maupun tantangan dalam hidupnya di tengah masyarakat.

Pendampingan dan support mental dari orangtua sangat berarti dan ingat masa  anak- anak ini akan berlalu dengan cepat. Jangan sampai kita kehilangan moment penting dalam fase pembentukan kepribadian  anak. Pada prinsipnya orangtua hanya boleh menfasilitasi kebutuhan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usianya. Hindari pola asuh  yang  menjadikan anak sebagai obyek untuk memaksakan keinginan dan kemauan orangtua atau bahkan menjadikan anak  sebagai boneka hidup yang  harus melakukan semua  peraturan dan keegoisan orangtua.

Salam hangat

Semoga bermanfaat

Bidan Romana Tari

Foto Dokumen pribadi

Sumber; Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.IDAI.2005 Stimulasi Tumbuh Kembang Anak. DEPKES.2006 Deteksi Dini Tanda dan Gejala Penyimpangan pertumbuhan dan Perkembangan Anak.IDAI JATIM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun