Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Memilih Pengasuh Anak Ketika Cuti Bersalin Telah Berakhir

1 Januari 2012   05:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:30 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengasuhan anak menimbulkan masalah tersendiri dalam keluarga baru. Tiga bulan paska bersalin seorang ibu  adakalanya menghadapi problem seputar memilih pengasuh anak  ketika cuti bersalin telah berakhir. Bukan hal yang sepele manakala keluarga muda dan masih belum berpengalaman berhadapan dengan situasi ini. Bagi pasangan suami istri yang keduanya  aktif bekerja tentu membutuhkan peran pengasuh sementara pada saat bayi ditinggalkan bekerja.  Pilihan yang terbaik memang bila ada orangtua, kerabat atau sanak keluarga dekat yang bersedia tinggal bersama di rumah untuk membantu pengawasan dan pengasuhan anak. Namun bagaimana bila kondisi tersebut tidak memungkinkan? Pertimbangan yang matang kedua pasangan Penting bagi pasangan suami istri untuk saling terbuka mendiskusikan keputusan yang akan diambil tentang pengasuhan bayi. Bila perlu bicarakan apa yang menjadi alasan - alasan bagi keluarga untuk menentukan sebuah keputusan mengambil jasa pengasuh anak. Semua pilihan pasti ada konsekuensinya. Antara karir, keadaan ekonomi keluarga dan pengawasan tumbuh kembang yang optimal bagi anak, seringkali menjadi  pertimbangan  yang  tidak mudah diputuskan. Menggunakan jasa  pengasuh anak, tentu sedikit banyak akan berdampak terhadap rasa kehilangan momen - momen penting perkembangan bayi, kurang optimalnya rangsangan atau stimulasi perkembangan bagi bayi yang seideal harapan kita, ada kemungkinan pengasuh akan lebih dekat dengan bayi dan menjadi orang pertama yang menyaksikan tahapan demi tahapan penting perkembangan kemajuan anak kita. Bila pengasuh bayi atau anak adalah dari keluarga sendiri akan menjamin rasa aman dan tenang seorang ibu yang meninggalkan bayinya saat bekerja, namun bila dilimpahkan pada jasa pengasuh bayi maka jaminan rasa tenang dan rasa aman sedikit terganggu dan membuat seorang ibu kuatir saat bekerja. Pada kondisi ekonomi keluarga yang cukup mapan, maka salah satu pilihan adalah  sementara ibu keluar dari pekerjaan dengan memprioritaskan perkembangan sang anak.  Tentu saja hal ini akan lebih baik bagi bayi. Namun tidak semudah itu. Tidak semua kantor tempat bekerja mempunyai kebijakan untuk  pengajuan ijin cuti panjang atas permintaan karyawan sendiri. Lebih banyak yang menyarankan pengunduran diri alias berhenti bekerja selamanya  keluar dari pekerjaan. Bagi yang bekerja wiraswasta tentu bukan hal sulit, bisa saja berhenti sementara untuk prioritas pengasuhan bayi. Cara lain adalah dengan berbagi waktu pengasuhan anak antara suami istri. Hal ini dapat dilakukan bila  jadwal pekerjaan di kantor suami mempunyai sistem ganti shift atau jam dinas tertentu yang bisa bergantian dengan istri Keputusan untuk tetap bekerja  maupun keluar dari pekerjaan serta keharmonisan hubungan suami istri harus dibicarakan  dengan pertimbangan yang matang. Butuh kesiapan fisik dan mental agar seorang  Ayah dan ibu dapat menjalani  peran dan tugas menjadi orangtua baru dengan rasa bahagia. Perlu dibicarakan pembagian tugas, kerjasama dan saling memperhatikan pasangan di sela kesibukan merawat anak yang masih bayi. Pertimbangan untuk memilih pengasuh anak Jika keluarga atau kerabat tidak memungkinkan untuk menggantikan posisi pengasuhan anak selama ditinggal bekerja maka beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan: Pilih penyedia jasa pengasuh anak yang mempunyai nama yang cukup baik dalam pelayanannya. Biasanya seorang ibu akan mendapat rekomendasi dari teman atau kerabat yang sudah berpengalaman menggunakan jasa pengasuh anak. Pastikan bahwa yayasan penyedia jasa layanan pengasuh anak adalah yayasan yang resmi, tenaga pengasuh  sebelum disalurkan  telah  berpengalaman atau mendapat kursus dan pelatihan merawat balita, bukan  sekedar diambil dari pembantu rumah tangga biasa. Cari informasi dari pengguna jasa layanan yayasan tersebut apakah pengasuhnya cukup trampil, telaten merawat bayi, mempunyai kemampuan dasar untuk mendukung kemampuan tumbuh kembang anak , jujur dan sopan dalam tutur kata. Identitas pengasuh bayi juga sangat penting, minta  identitas fotokopi Kartu Tanda Kependudukan yang masih berlaku, nomer telepon keluarganya. Pada saat menghubungi  penyalur pengasuh bayi atau anak, pastikan pada pihak yayasan akan menjamin dan bertanggung jawab terhadap perilaku jasa pengasuh bayi yang kita ambil. Hal ini berkaitan dengan modus penculikan bayi, pencurian di rumah dan sebagainya  yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab dengan menyamar menjadi pengasuh bayi atau pengasuh anak balita. Segera pikirkan untuk mencari pengganti pengasuh bila ternyata tidak sesusai dengan harapan kita. Sebelum membawa pengasuh bayi ke rumah, buat kesepakatan dengan pihak penyedia layanan jasa pengasuh bayi untuk bertemu dan berbincang - bincang dengan calon pengasuh bayi tersebut. Selain untuk wawancara singkat tentang beberapa kesepakatan untuk perawatan bayi di rumah  juga berguna untuk kita mengetahui sekilas apakah ada kecocokan antara kita dengan pengasuh yang akan dipilih. Terakhir, adalah jangan menyerahkan semua hal pengasuhan dan perawatan anak kepada jasa pengasuh yang kita gunakan. Selama bekerja tetap menjalin komunikasi dengan pengasuh anak di rumah dan menanyakan keadaan bayi. Mengingatkan hal - hal yang perlu dilakukan oleh seorang pengasuh. Bersikap baik kepada pengasuh  juga penting agar pengasuh betah tinggal bersama kita dan merawat anak kita yang masih bayi dengan baik. Setelah pulang bekerja usahakan sebagai orangtua tetap mengambil alih tugas pengasuhan anak yang menjadi tanggungjawab kita. Bagaimanapun lelahnya seorang ibu dan ayah seusai bekerja tentu akan sirna saat melihat sang buah hati di rumah. Jadikan saat - saat berharga selama di rumah untuk memberikan stimulasi ( rangsangan ) pertumbuhan dan perkembangannya dan jangan lupa tetap memberikan ASI. Terimakasih bila ada pengalaman menggunakan jasa pengasuh balita yang ingin disharingkan dari sahabat akan memperkaya pengalaman kita semua. Salam hangat Semoga bermanfaat Bidan Romana Tari Foto : Dokumen Pribadi. Model : Lovely Artikel dimuat di kompas cetak rubrik Freez tanggal 13 Januari 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun