Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dwitasari, Role Model Penyaluran Energi Bagi Remaja

26 November 2011   11:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis layaknya menyulam benang - benang  ide dan imajinasi. Tak semua orang dapat dengan mudah menyulam dan merajut benang - benang ini. Adakalanya hanya dapat ditenun di awang - awang .Sambil membayangkan seandainya saja aku bisa merajutnya, pasti akan jadi sebuah tulisan yang indah. Keindahan memerlukan  seni  dari sang penulis  untuk memberi  warna pada tulisan. Ibarat menenun sebuah kain yang  indah , entah itu songket, ulos, atau membatik, semua butuh energi  positif agar seni yang dihasilkan juga indah.

Energi  positif  ini menjadi modal bagi seorang penulis untuk dapat menuangkan aksara demi aksara, kalimat  demi kalimat.  Sehingga menjadi sebuah karya tulis yang bisa dinikmati. Entah itu fiksi, humor, reportase, opini dan sebagainya.  Tulisan yang dihasilkan seseorang tentulah berbeda satu sama lain. Latar belakang usia, pendidikan, pekerjaan dan pengalaman juga menjadi warna tulisan seseorang.  Energi yang membuat seseorang terus mampu mengolah kata dengan lincahnya juga tak akan sama. Bahkan dalam sebuah liputan reportase sekalipun dua wartawan tak  akan sama dalam menuangkan hasil liputannya. Mereka masing masing memiliki cIri khas  dalam menyulam kata, menenun paragraf demi paragraf. Pada akhirnya hasil tenunan  kalimat indahnya berhasil meminang ribuan pembaca. Itulah kekuatan energi atau power seorang penulis .

Ketika kita bicara tentang energi , kekuatan, tenaga atau power, tak jarang kita menemui dalam hidup sehari hari. Betapa anak - anak muda  terutama remaja begitu lincahnya bergerak dan beraktifitas. Cadangan energi mereka begitu besarnya. Luarbiasa dahsyat. Bahkan bila salah mengarahkan dan mendapat provokasi  negatif, maka cadangan energi ini akan meledak  menjadi suatu tindakan  agresif dan merusak. Misalkan tawuran anak muda, Nongkrong sambil menghisap narkoba,  kebut - kebutan, Pesta minuman keras dan  melakukan aktifitas  fantasi seksual secara berlebihan, seperti masturbasi, seks bebas dan ketagihan situs porno.

Ada hal menarik dari seorang Dwitasari. Dia mempunyai power dalam tulisan - tulisannya. Hal ini  menginspirasi saya untuk menjadikan aktifitas menulisnya sebagai contoh bagi remaja. Sebagai bidan yang sering berdampingan dengan perempuan, remaja dan anak muda terutama saat memberi  materi  kesehatan reproduksi. Saya tak segan segan menganjurkan adik adik remaja " Ayo  menulislah ". Menulis juga akan menjadi sebuah terapi penyembuhan. Menulis juga akan membantu meredam gejolak emosi yang meledak - ledak, menulis juga akan mengasah kehalusan budi. Melatih menyusun kata yang bermakna. Pada akhirnya hal itu  akan menjadi penyaluran energi yang berlimpah dimasa remaja. Banyak contoh membuktikan  bagaimana seorang yang  mengalami tekanan batin dapat disembuhkan perlahan - lahan dengan terapi menulis.

Nah kesimpulannya. Dengan hadirnya seorang remaja Dwitasari di kompasiana ini, saya tetap berusaha berpikir positif. Karya karya  tulisannya yang mungkin akan menginspirasi banyak remaja. Terlepas dari kontroversi  siapa Dwitasari dan apa yang ditulisnya, saya tetap berusaha menangkap sisi positif dari pioner muda berbakat dalam fiksi. Ini adalah sesusatu yang perlu didukung. Remaja butuh penyaluran energi dalam dirinya. Tak berlebihan kiranya bila saya katakan Dwitasari, Role model Penyaluran Energi Bagi Remaja.

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG. Ayo para remaja berkenalan dengan Kompasiana. Salurkan kelebihan energi positifmu dengan menulis. Jangan lupa baca peraturan tata tertib dari admin Kompasiana dan baca buku - buku berisi pengetahuan etika penulisan di media massa.

salam hangat

Bidan Romana Tari

Saran bacaan;

http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/09/23/seputar-mitos-dan-tips-tentang-kesehatan-remaja/

http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/10/19/remaja-jangan-gadaikan-masa-depanmu-dengan-minum-obat-aborsi/

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/05/22/dampak-kehamilan-pra-nikah-pada-remaja/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun