"Hei Trik, siapa perempuan yang dibonceng bapakku?" tanya Ayu.
"Apa kubilang, bapakmu selingkuh kan?" jawab Kotrik.
Hingga hari ke tiga pengintaian Ayu dan Kotrik. Ayu tak tahan lagi. Ia marah sekali pada bapak. Ia sedang menunggu bapak lewat di ujung jembatan.
" Trik, aku harus menanyakan pada bapak" kata Ayu.
Ayu sudah tidak tahan lagi mendengar bapak dan emak bertengkar. Rasanya Ayu tidak terima melihat emak yang lelah seharian merawat anak - anak dan setia pada cinta bapak. Mengapa bapak tega selingkuh.
Malam ini Ayu dan Kotrik berdiri di ujung jembatan.
"Stop!bapak ini Ayu. Ayu membuka topi dan menangkupkan payungnya. Tangannya bergandengan dengan Kotrik untuk menghadang sepeda motor bapak.
" Astaga Ayu, apa yang kamu lakukan di sini malam - malam nduk ? Kamu Kotrik mengapa mengajak Ayu keluyuran di jembatan?"
" Tak usah bapak banyak tanya, jawab Ayu dengan jujur. Bapak selingkuh kan?"
Bapak menunduk, tangannya memeluk pundak Ayu. Ia menghela nafas panjang.
" Maafkan bapak Ayu, bapak memang selingkuh. Tetapi bukan dengan perempuan. Bapak selingkuh profesi nak. Gaji bapak jadi guru desa tak akan cukup membiayai kamu sekolah perawat di kota. Terpaksa bapakmu ini ngojek tiap malam agar bisa menabung sedikit demi sedikit. Setahun lagi kamu lulus SMU nduk. Bapak ingin kamu berhasil meraih cita - citamu kelak. Bapak bangga jika punya anak sekolah Sarjana keperawatan"