Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Susi Tidak Hamil di Luar Nikah

18 November 2011   17:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada  sebuah acara arisan pojok kampung.

”Bu Sri, bajunya Bu Minah sekarang bagus-bagus ya?” kata bu Sondah.

“Lha iya, anaknya sudah kerja di kota, ya pasti sering kirim baju bagus.”

Di salah satu sudut meja lain.

”Bu Minah, kalau boleh Susi tak jadikan menantu, boleh yoo?” rayu  Bu Jarmi.

”Wah, saya ini terserah anak-anak, Bu! Asal mereka saling cinta, ya saya restui,” jawab Bu Minah kalem.

Bu Minah  adalah seorang janda sejak Susi masih bayi. Ayah Susi menikah lagi. Ia terkenang saat Susi pamit untuk bekerja di kota.

”Susi, jaga diri baik-baik di rantau. Kamu anak ibu satu-satunya. Jangan mudah tergoda rayuan laki-laki yang baru kamu kenal!”

”Iya, Bu! Ibu tidak perlu cemas. Susi tahu dan ingat pesan Ibu,” janji Susi.

Setiap hari Bu Minah berdoa agar anaknya tidak keliru dalam melangkah di kota besar. Terutama bila melihat keadaan pergaulan bebas antara anak laki-laki dan perempuan jaman sekarang ini. Jujur, hati Bu Minah sangat cemas. Ia tak ingin Susi bernasib sama ditinggal menikah lagi seperti dia. Bu Minah tak ingin Susi hamil di luar nikah seperti anak Bu Narto yang juga bekerja di kota. Tapi syukurlah Susi anak yang baik, dua tahun di kota malah sudah bisa memperbaiki rumah mereka di desa. Susi juga rajin (mem)beri kabar ibunya.

”Bu, aku bulan depan pulang bersama Merry temanku,” kata Susi.

“Ya Nak, ibu tunggu. Merry yang sering kamu ceritakan itu toh?“

Suatu hari saat Susi dan Merry pulang, Bu Minah sedang ke pasar. Ia belanja untuk  memasak pecel lele kegemaran Merry kata Susi.

”Duh, senangnya Bu Minah kabarnya Susi pulang ya?” tanya Bu Sondah.

”Iya, Bu. Silakan mampir!” jawab Bu Minah.

”Sama siapa, Bu? Katanya berdua?” tanya Bu Sondah.

”Teman kerjanya di kota, Bu. Namanya Merry. Mereka satu kos di kota.”

Sepulangnya  dari pasar, Bu Minah  mendapati  pintu depan terkunci.

Bu Minah memutar lewat pintu belakang. Saat melihat ke arah kursi bambu tua itu, matanya terbelalak. Jantungnya nyaris berhenti berdetak.

“Duh Gusti, semoga saya salah lihat,” Bu Minah mengucek-ngucek matanya. Dua insan sedang berpadu kasih di sebuah kursi bambu di belakang dapur. Tuhan bukan ini yang kumaksud agar Engkau jauhkan Susi dari para laki-laki tak bertanggung jawab. Bukan ini yang kuharapkan agar Susi tidak hamil di luar nikah. Bukan ini yang kurestui walaupun mereka saling cinta.

Ia terduduk lemas. Tas kresek belanjaan dari pasar terlepas dari genggaman. Lele-lele itu berlompatan keluar. Bu Minah tak sadarkan diri

Salam Fiksi

Bidan Romana Tari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun