Benar sekali, ada beberapa kasus terjadi air ketuban pecah diikuti keluarnya tali pusar bayi, kondisi ini sangat berbahaya. Oleh karena itu bila ketuban pecah segera naik ke atas tempat tidur atau minimal lakukan posisi berbaring jangan berdiri atau malah jalan - jalan. Tali pusar ini bisa ikut keluar bila bagian terbawah bayi yang mendekati pintu panggul belum masuk, sehingga ada rongga atau celah yang memungkinkan tali pusar terdorong keluar. Bila mengalami kejadian seperti ini jangan sekali kali menarik atai mencoba memasukkan tali pusar. Segera bawa ke dokter atau klinik atau bidan terdekat dan bagian panggul ibu di tinggikan dengan bantal.
Bagaimana saya bisa tahu bahwa yang keluar itu air ketuban, air kencing atau keputihan? Kadang saya bingung membedakannya.
Sahabat, air ketuban warnanya ada yang jernih, putih keruh seperti air cucian beras, ada yang agak kekuningan dan ada juga yang kehijauan.
Nah bila memang air ketuban yang pecah baunya amis dan khas, sangat berbeda dengan bau urine / kencing. Lalu jika memang air ketuban maka air yang merembes tersebut tidak akan berhenti - berhenti.terus mengalir bahkan samapi membasahi pakaian . Bila keputihan encer kadang hanya keluar sekali lalu berhenti.
Bagi ibu yang hamil pertama dan masih belum berpengalaman bila merasa ada cairan keluar dari jalan lahir, namun ragu apakah ketuban atau bukan jangan ragu untuk mendatang bidan atau dokter, karena ada beberapa ibu yang selaput ketubannya pecah namun cairan yang keluar hanya merembes sedikit sedikit. Nah untuk menentukan apakah benar air ketuban maka bidan atau dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, antara lain menggunakan test kertas lakmus ( nitrazin test).
Apa yang harus saya lakukan agar ketuban tidak pecah sebelum waktunya?
Tidak bisa memastikan apakah ketuban pecah sebelum waktunya bisa dicegah, namun hal - hal berikut akan membantu ;
1.Hindari perjalanan jauh yang melelahkan dan menimbulkan ketegangan fisik maupun mental bagi ibu hamil
2. Hindari makan - makanan yang bisa meerangsang terjadinya kontraksi rahim, misalnya minuman beralkohol kadar tinggi, makanan yang mengandung zat fermentasi berlebihan
3. Hindari trauma atau benturan fisik pada daerah perut
4. Pada ibu hamil kembar, kurangi aktifitas yang berlebihan, karena kehamilan kembar sendiri sudah beresiko ketuban pecah sebelum waktunya akibat pereganagan rahim.