Siang - siang saya ditelepone oleh bu Nardi tetangga sebelah rumah.
" Jeng, aduh gimana ini cucu saya Wawan tiba - tiba panas, dari tadi rewel terus tidak mau minum susu"
" Bu Nardi, sejak kapan Wawan rewel dan tidak mau minum susu? " saya balik bertanya
" Tadi pagi , setelah saya jemput menantu yang baru melahirkan dan waktu melihat ibunya pulang menggendong adiknya yang baru, langsung Wawan merengek - rengek minta gendong, ngambeg tidak mau minum susu"
Tenang jangan panik dulu, persoalan kecemburuan sang kakak dengan datangnya adik baru sebenarnya bisa dicegah dan diatasi. Pendekatan untuk melibatkan sang calon kakak harus dimulai sejak awal kehamilan berlangsung.
Idealnya jarak kehamilan satu dengan yang berikut  kurang lebih 3 tahun sehingga anak sudah cukup siap memiliki adik baru. Namun kadangkala usia ibu menjadi masalah jika menikah di atas usia 35 tahun. Kecenderungan yang terjadi adalah "mengejar umur " untuk segera punya anak lagi dalam waktu kurang dari 3 tahun.
Nah tentu saja anak umur kurang dari 2 tahun belum terlalu paham diajak berdiskusi. Lalu apa yang dilakukan? Libatkan dia ketika saat kehamilan berlangsung. Beri kesempatan calon kakak menyentuh perut anda, berbincang - bincang dengan calon adik saat tiduran.
Beberapa tips berikut ini semoga bermanfaat :
1. Libatkan sang calon kakak
- Ajaklah calon kakak untuk memilihkan persiapan pernak - pernik untuk adik kecilnya yang masih dalam perut. Hal ini dapat dilakukan ketika sedang berbelanja di toko perlengkapan bayi, atau ketika berjalan - jalan bersama si kecil ke supermaket.
-Â Minta usulan nama calon adik pada sang kakak, sehingga ia merasa bangga dan senang bahwa dia dilibatkan untuk memberi nama sang adik.
- Pada saat mempersiapkan ruang atau kamar bayi, ajak si kecil sebagai calon kakak untuk terlibat mendekorasi ruang atau kamar bayi buat calon adik.
- Ketika anda akan masuk rumah sakit untuk melahirkan, jangan tinggalkan si kecil tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hal ini membuat calon kakak merasa kehilangan sang ibu. Beritahukan bahwa sebentar lagi adik kecil akan lahir dan untuk sementara waktu ibu berada di rumah sakit.
-Ajak si kecil datang berkunjung ke rumah sakit dan beri kesempatan untuk menyentuh dan mencium adiknya. Beritahukan bahwa mulai hari itu dia boleh menyayangi adiknya dan berbincang - bincang secara langsung karena sudah lahir.
- Ketika tiba di rumah, libatkan si kecil untuk penyambutan sang adik. Beri dia tugas sederhana dengan menjaga adik yang sedang bobok, memberi tahu bunda jika adik pipis atau menangis. Jika mengganti popok atau menyiapkan alat mandi bisa libatkan sang kakak untuk mengambil shampo atau sabun buat sang adik. Lihatlah dia pasti merasa bangga.
2. Membagi waktu
Tanpa sadar kadang perhatian terhadap bayi menyita waktu, maka pandai - pandailah membagi waktu untuk tetap memperhatikan si kecil yang baru belajar menjadi kakak. Jangan hilangkan kebiasaan mendongeng sebelum tidur agar dia tidak cemburu dengan sang adik. Ayah juga harus mengisi beberapa kekosongan waktu yang saat ini tidak bisa diberikan oleh ibu dengan mengajak anak bermain saat ada waktu di rumah.
3. Jangan sering mengatakan jangan dan tidak boleh
Saat si kecil ingin menyentuh adiknya, tanpa sadar ibu sudah melarangnya dengan berkata jangan keras - keras, atau tidak boleh begini tidak boleh begitu.Beritahukan cara yang lembut dan halus untuk memperlakukan sang adik yang masih bayi. Sampaikan dengan penuh kasih sayang jika sang kakak melakukan kekeliruan saat mengungkapkan gemasnya pada adik bayi. Perhatikan keamanan bayi jika sang kakak memegang benda - benda mainan di dekat adiknya.
4. Buat acara pesta kecil
Salah satu tujuannya adalah mengajarkan sosialisasi si kakak  ke teman - teman sebayanya. Hal ini penting agar dia memiliki lebih banyak teman bermain yang baru. Caranya adalah dengan mengundang anak - anak tetangga. Hadirkan semua sahabat sang kakak kecil di rumah dalam rangka menyambut adik baru. Beri kesempatan anak anda memperkenalkan sang adik pada teman - temannya.
salam hangat
semoga bermanfaat