Kau beruntung
Takdir berpihak padamu
Perasaan kasih yang telah lama bersemai
Kini menemukan muaranya
Dalam ikatan resmi nan halal
Awan kelabu semenjak siang
Semesta pun menangis di malam hari
Purnama bersembunyi malu menampakkan wujud
Tak kuat memandang rupa hati tercabik sang insani
Memeluk guling tanpa nyawa berteman sepi
Kau beruntung
Memadu asmara di ranjang baru
Udara dingin tak mampu menghalau peluh bercucuran
Cinta berderit bak irama petikan kecapi
Mencapai nirwana menepis dahaga mengecup bunga
Kulihat dirinya menatap sendu
Nampak kuat merajai badan
Kata di hati semua orang pun tahu
Simpati hanya berhitung dengan jari
Selebihnya tertawa menjadi bahan komedi
Gelak mengurai kisah sepanjang ruang
Aku hanya bisa berdoa mengucap pinta
Semoga benar dia kan jadi bidadari
Membawa sahabat biasa ini hingga ke surga
Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah
Rabu, 21 Agustus 2019 M/20 Dzulhijjah 1440 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H