"Ini surat keterangan melaksanakan tugasnya, Pak Riadi."
"Ah ini bukan saya."
"Bukan bagaimana, Pak? Itu jelas-jelas tertera nama Bapak."
"Pokoknya ini bukan saya, Bu Riana."
"Loh, kok gitu. Baca yang teliti dong, Pak. Udah lengkap sama titel dan NIP-nya lagi."
"Ngeyel, kamu."
"Ih. Bapak ini gimana, sih. Nih saya bacain, deh. Riadi, M.Si. NIP 198508172009031002. Tuh udah betul, Pak."
"Kamu itu ngetik sambil merem yak?"
"Ya enggak lah, Bapak. Ada-ada aja deh."
"Saya enggak bisa tanda tangan. Ambil lagi aja."
"Yah, Bapak. Mana udah ditempel materai pula."
"Bukan urusan saya."
"Bapak ini. Sengaja ya mau bikin saya nangis?"
"Haha. Buat apa coba. Lain kali buat yang lebih teliti."
"Oke. Biar saya baca ulang seluruhnya, ya. Dengerin, Pak."
"Oke."
"Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Riadi, M.Si
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
Yang bernama Riana, S.Si aktif melaksanakan tugas sebagai tenaga laboran sejak 01 Agustus 2019.
Demikian surat keterangan ini dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Barabai, 17 Agustus 2019
Kepala Kantot ....
Riadi, M.Si ...."
"Hahaha."
"Ehm... salah pencet ini, Pak. Kan huruf R berdampingan dengan huruf T, tuh. Ehehe."
"Ketik ulang, sana."
"Emmm siap, Pak. Tolong maafin ya..."
"Kalau sampai salah lagi beneran saya bikin nangis kamu."
"Siap, Pak Kepala Kantot...eh kantor... piiiiisss, Pak."
"Dasar."
-END-
Note :
Kantot (Bahasa Banjar) : kentut
Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah
Sabtu, 17 Agustus 2019 M/16 Dzulhijjah 1440 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H