Mohon tunggu...
Rina Pebriana
Rina Pebriana Mohon Tunggu... Buruh - Sang Buruh Aksara

Bidadari Alai Timur, "Kutemukan keindahan terhakiki dari rangkaian aksara. Cantiknya huruf membuai rasa bahagia, aku jatuh cinta."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Thief

16 Agustus 2019   14:40 Diperbarui: 16 Agustus 2019   14:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas sangat gaduh. Masing-masing mempertahankan alibi. Sahut-menyahut. Ketua kelas yang bernama Tuman menghentakkan meja. "Diam!"


Tuman berseru, "Sekarang tulis alibi kalian masing-masing pada selembar kertas! Hanya kalian bertiga yang tertinggal dalam kelas ini saat yang lain kerja bakti!"


Mereka diam. Tuman kalau marah sangat menyeramkan. Akhirnya mereka bertiga menulis, lalu menyerahkan kertasnya kepada Tuman.


"Kertas Siti, 'Aku masuk ke dalam kelas hanya ingin mengambil pulpen dari tas beliau. Ibu Feby yang menyuruhku. Aku tidak tahu kalau gelang mutiara Ibu Feby telah hilang. Bukan aku pencurinya.' "


"Dari Amat, 'Aku ke dalam kelas mau ganti baju. Aku bawa baju ganti karena mau kerja bakti.' "


"Oleh Atun, 'Tidak tahu mengapa jadi saling tuduh seperti ini. Untuk apa berbohong. Malaikat 'Atid akan mencatat kelakuan buruk manusia. Aku sudah mengatakan bahwa aku hanya lewat. Namun, kalian tetap saja tak percaya.' "


"Ibu sudah tahu pencurinya. Terima kasih, Tuman," ucap Ibu Feby.


-The End-

Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah

Jum'at, 16 Agustus 2019 M/15 Dzulhijjah 1440 H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun