Mohon tunggu...
bidadari nachwa amalia
bidadari nachwa amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas

~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warisan Dorothy Porter: Bagaimana Dia Membentuk Puisi Modern Australia?

2 Oktober 2024   16:49 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:07 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest @goodblacknews

Dorothy Porter diakui secara luas sebagai salah satu penyair paling berpengaruh dan berani dalam sejarah sastra Australia. Kontribusinya terhadap puisi modern Australia, terutama eksperimennya dengan bentuk novel puisi, telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia sastra. Karya-karyanya dikenal dengan daya yang kuat, kedalaman emosional, dan eksplorasi tanpa henti terhadap tema-tema seperti identitas diri, cinta, seksualitas, dan kematian. Melalui pendekatan inovatifnya terhadap puisi dan kemampuannya untuk merangkai narasi yang menarik dalam bentuk sajak, Porter telah secara signifikan membentuk bagaimana puisi kontemporer Australia dipahami dan dihargai oleh khayalak umum.

Kehidupan Awal dan Permulaan Karier Sastra

Dorothy Porter lahir di Sydney pada tahun 1954 dan dibesarkan dalam keluarga yang mendorong rasa ingin tahu akan intelektual dan ekspresi artistik. Sejak kecil, Porter menunjukkan minat yang mendalam pada sastra dan seni. Dia sangat tertarik pada karya-karya penyair klasik seperti T.S. Eliot dan Sylvia Plath.

Porter menempuh pendidikan di University of Sydney, di mana ia mempelajari bahasa Inggris dan mulai mengembangkan bahasa puitisnya sendiri. Koleksi puisi awalnya, seperti "Little Hoodlum" (1975) dan "Bison" (1984), menunjukkan dirinya sebagai bintang yang sedang naik daun di dunia sastra Australia. Ditambah dengan terbitnya novel puisi yang berjudul "The Monkey's Mask" pada tahun 1994, Porter benar-benar membuka jalan baru dan menjadikan dirinya sebagai kekuatan utama dalam puisi Australia.

sumber: pinterest @media.tumblr
sumber: pinterest @media.tumblr

Novel Puisi: Eksperimen Berani

Salah satu kontribusi paling signifikan dari Porter terhadap puisi modern Australia adalah penggunaan bentuk novel puisi yang dipeloporinya. Novel puisi adalah narasi yang sepenuhnya diceritakan melalui sajak, menggabungkan intensitas puisi dengan elemen struktural sebuah novel. Meskipun bentuk ini telah dieksplorasi oleh penyair di bagian lain dunia, di Australia, bentuk ini relatif jarang sebelum karya Porter.

"The Monkey's Mask" adalah novel puisi Porter yang paling terkenal. Sebuah cerita thriller kriminal bergaya noir, "The Monkey's Mask" menceritakan kisah seorang detektif swasta bernama Jill Fitzpatrick yang menyelidiki pembunuhan seorang penyair muda. Novel ini dipenuhi dengan tema hasrat yang kuat, pengkhianatan, dan sisi gelap dari sifat manusia. Semuanya disampaikan Porter melalui sajak yang tajam dan penuh perasaan. Yang membuat "The Monkey's Mask" begitu inovatif adalah kemampuannya menggabungkan unsur terbaik dari puisi dan prosa. Tulisan Porter penuh dengan keindahan bahasa dan kaya akan gambaran, namun tetap memiliki alur cerita yang kuat sehingga pembaca tertarik dari awal hingga akhir. Keberhasilan novel ini membuktikan bahwa puisi bisa dinikmati oleh banyak orang tanpa kehilangan nilai seninya.

Belia, seorang mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas mengungkapkan bahwa novel puisi adalah bentuk yang mengisahkan cerita sepenuhnya melalui sajak. Porter sangat inovatif dalam menggabungkan elemen naratif dengan intensitas puisi, yang kita lihat jelas dalam "The Monkey’s Mask." Ini bukan hanya sekadar kumpulan puisi; ia menawarkan alur cerita yang menarik, yang membuat puisi lebih mudah diakses oleh khalayak luas.

Tema Identitas, Cinta, dan Seksualitas

Karya Porter sangat personal dan sering mengeksplorasi tema identitas diri, cinta, dan seksualitas, terutama dari perspektif queer. Sebagai penyair lesbian yang terbuka, tulisan Porter sering kali membahas kompleksitas hubungan sesama jenis, hasrat, dan ketegangan antara identitas publik dan pribadi. Eksplorasinya terhadap tema-tema ini membantu membuka jalan bagi visibilitas yang lebih besar dari suara LGBTQ+ dalam sastra Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun