Mohon tunggu...
wirawijaya
wirawijaya Mohon Tunggu...

Tidak semua bisa kujelaskan dengan lisan, namun engkau bisa menemukan sedikit seberkas dan sekeping diriku lewat tulisan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Wanita Muslimah Penyangga Keluarga Islami

26 Agustus 2016   13:04 Diperbarui: 26 Agustus 2016   13:14 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menjadi pribadi wanita muslimah adalah pribadi yang luar biasa ditengah arus cobaan dunia sekarang ini. Pasalnya, untuk menjadi taat sungguh sangat susah. Banyak rintangan dan halangan di sana-sini.

Kita coba cek satu per satu..!!!

Pemahaman Agama Masyarakat secara Umum

Ditambah jika kurangnya pengetahuan dan pemahaman agama Islam masyarakat. Karena pendidikan lebih banyak diarahkan kepada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tambah dibarengi dan bersinergi dengan pengenalan ajaran Islam.

Ajaran agama Islam tidak lagi dijadikan pondasi awal bagi perkembangan anak-anak, sehingga kelak disaat remaja dan dewasa pemahaman agama mereka belumlah memadai.

Kita masih sangat mengapresiasi keberadaan sekolah-sekolah Islam, pesantren dan madrasah. Namun, lihatlah betapa sekolah-sekolah Islam itu menjadi pilihan terakhir bagi kebanyakan orang tua. Dan mohon maaf, kadang mereka menyekolahkan anak mereka disana, karena anaknya sudah bandel. Pikirnya, kali aja anaknya akan baik dengan bersekolah agama. Mirip tempat pelarian saja.

Oleh karena itu, kita bisa menyaksikan bahwa banyak orang muslim yang malah menolak syiar dan syariah Islam sendiri. Termasuk misalnya penggunaan jilbab dan khimar bagi wanita.

Mereka berargumen bahwa untuk memakai jilbab harus siap dulu, menunggu panggilan jiwa dan hati. Padahal tanpa ada panggilan jiwa sebenarnya memakai jilbab adalah kewajiban. Jadi, kalau soal kewajiban tidak ada posisi tawar menawar atau menunggu sampai kita siap.

Saya menulis bagian ini, karena sempat membaca artikel yang dibuat media anak muda, yang dibuat viral sedemikian rupa. Katanya, hormati wanita yang mengumbar 'selangkangannya'. Miris.

Inilah kemalangan yang harus dihadapi kaum wanita muslimah sekarang ini. Untuk bisa taat saja, kadang cemoohan dimana-mana.

Oleh karena itu, jika seorang muslimah berusaha taat dan terus berusah taat di tengah derasnya cobaan. Maka di masa hidup selanjutnya di saat ia berumah tangga, ia akan menjadi penyangga terbentuknya keluarga Islami.

Wanita muslimah yang tetap taat dengan segala 'trend' yang menggila kepada arah hedonisme, menjadi tumpuan lahirnya generasi-gerasi emas lewat rahimnya dan cinta kasihnya di dalam rumah tangga.

Ini tidak berlebihan menurut saya, karena jika kita ingin hitung-hitungan fakta dan sejarah yang ada. Mereka yang cemerlang hidupnya didunia ini, memberikan kontribusi terbaik bagi ummat manusia selalu disokong oleh dua hal, yakni ibunya dan atau istrinya.

Kita bukan patah arang, namun tetap harus optimis bahwa keberadaan mereka yang 'taat' populasinya semakin banyak. Berkembang biak dan mengajak muslimah lainnya bagai bakteri-bakteri yang memiliki daya duplikasi yang luar biasa.

Semoga virus-virus kebaikan yang ada dalam diri mereka, cepat merebak di sana-sini. Agar rahmat Islam, dapat kita rasakan secara luas. 

Saya yakin dengan semua itu, karena cahaya pasti akan menembus kunkungan gelap dimana pun ia berada. Mentari pagi kecemerlangan generasi muda kita nantikan. Dan semoga kita bisa menjadi bagian di dalamnya atau turut menyaksikan hal itu, dalam sisa hidup kita. Semoga.

Silahkan berkunjung di web yang saya kelola: bicarawanita.xyz

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun