Mohon tunggu...
Gina Nelwan
Gina Nelwan Mohon Tunggu... Bankir - Banker/AnimalsLover/ContentCreator

Blog : https://www.ginanelwan.com Instagram : @ginanelwan Twitter : @ginanelwan atau @ginabicara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebiasaan Orang Indonesia? Sebaiknya Jangan Lakukan

29 Januari 2020   15:50 Diperbarui: 29 Januari 2020   15:54 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara yang beragam suku, adat dan budaya. Namun, ada beberapa kebiasaan yang pasti sering kamu jumpai diberbagai kalangan, sejak kecil hingga dewasa jika kamu hidup di Indonesia. Apa itu?

Minta diskon "harga teman"
Berapa banyak dari kamu pernah menjumpai orang seperti ini atau mungkin kamu pun pernah melakukannya. Disaat teman atau sodara berjualan atau mulai berbisnis, fenomena harga teman atau minta gratisan sering muncul bahkan menjadi kebiasaan.

Punya teman atau sodara yang memiliki usaha, membuat kamu pasti diuntungkan kan? Seenggaknya kamu menjadi prioritas dibanding orang lain. Contohnya, jika teman atau sodara punya bisnis salon, kamu bisa menjadi pelanggan pertama untuk merasakan pelayanan dan treatment dari salon tersebut.

Sebaiknya mulai menghargai kerja keras dan usaha mereka, dengan bersedia membayar sesuai harga aslinya, sebagai bentuk penghargaan. Atau paling gak barter sama usaha yang kamu punya juga, yah ibaratnya saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme.

Teman atau sodara juga sama seperti kebanyakkan orang yang kita gak kenal, sama-sama mencari nafkah. Maka dari itu, bantulah usaha atau bisnis mereka dengan menghargai kerja kerasnya. Harga teman? Yah bayar sesuai harga aslinya donk.

Minta ditraktir
Siapa yang sudah pernah ditraktir dan mentraktir? Kamu semua pasti pernah merasakan keduanya. Entah kebiasaan dan berawal darimana, budaya traktir begitu membebankan.

"Cieh bday, jadi traktir dimana nih...? "cieh yang mau pindah kantor, traktir donk!"

Kebiasaan ini sepertinya hanya ada di indonesia ya? Hal ini sudah menjadi budaya atau kebiasaan. Ada yang merasa biasa saja melakukan traktir-traktiran, mungkin ada yang merasa terbeban. Apalagi kalau kamu ultah pas di tanggal tua atau tanggal belom gajian. Yah mau gak mau, traktir teman-teman kantor bisa-bisa ngutang pake cc atau credit card, hehe.

Bukan cuman minta ditraktir pas ultah dan pindah kantor, ada yang minta ditraktir kalau sudah jadian atau baru pacaran, istilahnya PJ (Pajak Jadian) hmm ada-ada aja negara +62

Tujuan dari budaya minta ditraktir mungkin bisa diartikan untuk "memenuhi" standar pertemanan, menjaga persaudaraan. Ada juga yang merasa jaga gengsi, demi kehidupan sosialnya. Kamu bagian yang mana?

Apakah kamu masih ingin meneruskan kebiasaan traktir-traktiran? Hmm, daripada menguras kantong sahabat, teman atau sodara, mungkin lebih berguna untuk mendoakan agar selalu sehat dan bahagia.

Minta oleh-oleh ke orang yang mau liburan
Siapa sih gak senang dibawain oleh-oleh dari teman atau sodara yang pulang traveling, semua pasti happy. Apalagi kalau mereka berpergian ke luar negeri. Oleh-oleh diberikan sebaiknya tanpa diminta, karena bukan sebuah kewajiban bagi yang melakukan traveling untuk beli oleh-oleh orang lain.

Tapi banyak yang masih melakukan kebiasaan minta oleh-oleh lho, yang tanpa disadarinya begitu menganggu. Biarkan yang traveling untuk enjoy, dan katakan "enjoy your holiday" bukan dengan text atau chat yang berisikan kalimat, "jangan lupa oleh-oleh yah".

Biasanya ada juga yang modus lebih halus untuk minta oleh-oleh dengan satu kata "titip". Biarkan temen atau sodara menikmati libuiran, bukan sibuk membeli barang titipan kamu.

Yuk! Mulai dari kamu untuk berhenti melakukan hal diatas, jika terasa menganggu. Namun tidak ada larangan bagi yang masih enjoy terhadap kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Jangan nyusahin jadi orang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun