Kanker penyakit yang mematikan
Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan pada negara maju di dunia. Indonesia menjadikan kanker sebagai daftar penyakit mematikan yang perlu diwaspadai. Penyakit mematikan adalah penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian pada penderitanya.
6 jenis kanker yang paling mematikan di Indonesia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar, kanker prostat, kanker serviks dan kanker hati.
Penanganan penderita kanker di Indonesia secara pandangan saya agak lamban dibanding dengan negara lain, mungkin karena banyak faktor.
Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat indonesia untuk melakukan cek kesehatan rutin (medical check up). Banyak pasien kanker yang baru terdeteksi pada stadium 3 atau lanjut.Â
Hal ini akan menyebabkan susahnya sel-sel kanker dimusnahkan. Atau pasien kanker diobati hanya untuk memperpanjang hidupnya saja, bukan mematikan sel kanker. Karena di stadium seperti itu, menurut saya sel kanker telah menyebar ke organ tubuh lainnya.
Kedua, kendalanya adalah biaya kesehatan. Untuk medical check up memang tidaklah murah dan untuk berobat lanjut ke RS (rawat jalan atau rawat inap). Dan kegalauan dibanyak orang di Indonesia adalah rumah sakit menjadi ladang bisnis. Istilahnya, sehat itu mahal. Mau pelayanannya cepat, baik dan mudah sepertinya harus punya duit banyak deh.
Ketiga, banyak dari kita yang menunda-nunda untuk berobat. Ibaratnya menggampangkan penyakit. "Ah, nanti aja...ke dokternya.." atau "nanti juga sembuh sendiri kok, cuman pegel-pegel doang.." Malah ada orang yang gak mau berobat ke dokter atau pergi ke RS hanya pergi ke pengobatan alternatif. Kalau saya sih bilang, jangan yah.
Keempat, akses kesehatan gratis yang belum maksimal dari pemerintah membuat masyarakat indonesia sulit untuk mendapatkan pengobatan yang layak. Walaupun adanya BPJS yang saat ini sangat membantu, namun banyak metode,obat atau aturan yang tidak bisa seluruhnya terfasilitasi oleh BPJS. Apalagi yang gak punya sama sekali BPJS atau asuransi kesehatan yah? Mungkin pasrah kali, maut menjemput.
Di samping itu, banyak memilih berobat ke luar negeri untuk menyembuhkan kanker. Tentunya orang yang punya uang. Dan orang-orang yang kecewa terhadap pelayanan dan pengobatan di Indonesia. Banyak yang berobat ke Penang, Singapore, Cina dan negara lainnya.Â
Padahal untuk menelisik lebih dalam lagi, dokter-dokter di luar indonesia, menempatkan indonesia sebagai tempat belajar (studi kasus dan lainnya) lho dan profesor-profesor kesehatan yang dimiliki Indonesia banyak yang pintar dan mungkin lebih pintar dari dokter atau profesor negara lain. Mmm, saya hanya mengelus dada.