Gaji Rp 8 Juta

Ya, kita akan berperang dengan orang-orang yang berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan, bahkan dari lulusan luar negeri. Apa ga jiper tuh? Area peperangan dalam mencari pekerjaan sehingga kita berguna untuk banyk orang. Kalau hanya modal lulusan dari perguruan tinggi terbaik di Indonesia, di Amerika atau di luar angkasa tidak menjamin kamu diterima kerja dik, kecuali kamu kerja di perusahaan bapak kamu sendiri. Tentulah bisa dipertimbangkan :p

Gaji 1 Juta

Saya pertama di gaji secara profesional sebagai karyawan konon mendapatkan gaji 1 juta lebih sedikit, saya melamar sebagai fresh graduate dan itu di tahun......... (kasih tau ga ya?) 12 tahun yang lalu. Kecil ya gajinya? Banget dan jangan membandingkan gaji di ibukota atau daerah lain. Konon waktu itu, disaat saya melakukan wawancara dan negosiasi gaji dengan boss, jiwa saya juga ingin berontak seperti kamu, marah dan ingin lari ke hutan, kemudian teriak hehe. Dan pengen banget buat IG story biar kek orang-orang, tapi dulu Instagram belum ada sih. 

Jadi, sebagai produk jadul, kita hanya bisa sms-an, miscall dan telepon itu pun kalau ada pulsa. Saya tidak ekspresif seperti kamu dan teman-teman milenialmu saat ini. Saya pernah pake acara ga terima, karena saya pikir saya kok dapat gaji kecil banget, padahal saya adalah lulusan perguruan tinggi terbaik di kota saya, lulusnya pun cepat dan kurang dari 4 tahun, IPKnya.. wuih ! jangan ditanya..okehlah buat sombong mirip seperti kamu.

Akhirnya, saya setuju dan langsung kerja pada hari itu juga. Kerja pertama menjadi marketing communication, yang kerjanya telponin orang-orang nawarin produk. Tetap setelah menerima pekerjaan tersebut saya masih dongkol dengan gaji segitu, saya menganggap mereka kurang menghargai saya, seorang fresh graduate nan cantik rupawan, ibaratnya "gue tuh kuliah gaes...ga main-main, hargain dikit kek". 

Dan akhirnya, ada suara-suara dari dalam hati saya saat itu yang berperang dengan ego saya, kamu rasain juga ga sih waktu mereka mau ngasih kamu gaji 8 juta??? Suara hati itu berkata "emang kamu mau digaji berapa? apa yang kamu bisa berikan untuk perusahaan? Secara kamu baru banget kerja, ga ada pengalaman juga" Suara-suara itu terus menghantui saya, setiap hari dan membuat saya makin tau diri. Bener juga, pengalaman saya ga punya, skill juga standar...belagunya yang gede hehe. 

Padahal pada saat itu, saya melihat banyak banget saingan yang antri untuk wawancara, mereka juga fresh graduate. Saya berpikir cepat pada dan mengambil keputusan untuk langsung menerima pekerjaannya, karena menurut saya lebih baik susah bekerja daripada susahnya mencari kerja.

Saat ini menurut saya, perusahaan tidak terlalu melihat kamu berasal dari perguruan tinggi mana. Yang penting kamu sesuai kriteria yang mereka inginkan. Kriterianya berbeda antara perusahaan satu dengan yang lain. apalah artinya kamu dari perguruan tinggi terbaik, namun karaktermu dimulai seperti itu, bisakah perusahaan menempatkan orang seperti kamu? Yang menurut saya arrogant yang nantinya bisa menjadi sangat tidak loyal pada perusahaan. Karena berorentasi pada materiil bukan moriil.

Dan pada kenyataannya, lulusan dari mana saja bisa bersaing dan bertahan asal mampu dan bekerja keras. Banyak kok yang dari perguruan tinggi terbaik yang masih belum bekerja, banyak juga yang berasal dari perguruan tinggi swasta yang sudah berada dalam posisi top management pada sebuah perusahaan. Maka dari itu, semua kembali pada kemampuan diri masing-masing.

Uang dan karakter

Gaji 8 juta apa yang bisa dibeli di jaman sekarang? Jawab saya, banyak! Yang membuat gaji tidak pernah cukup adalah gaya hidup konsumtif dan kurangnya rasa syukur. Gaji 8 juta apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan? Jika kamu seorang fresh graduate, yah paling masih meraba-raba job desk sembari diajari oleh senior.