Mohon tunggu...
Nachrowi Ramli
Nachrowi Ramli Mohon Tunggu... -

hanya seorang rakyat yang memiliki semangat untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat yang Agamis, Berkeadilan, Berkemanusiaan dan Maju

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kode Etik, 10 Commandements & Da Vinci Code

17 Februari 2011   00:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:32 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kode bukanlah bahasa gamblangyang dibaca dan dipahami secara harfiah atau Kode tidaklah letterlijk. Kode adalah suatu bentuk bahasa komunikasi yang unik untuk menunjukan maksud tertentu dan maksud sebenarnya kandungan isi suatu kode hanya bisa dipecahkan oleh pihak tertentu. Kode Etik biasanya digunakan oleh suatu lembaga profesi. Jika diartikan secara kaidah bahasa, adalah suatu rumusan etika yang tidak Letterlijk dan yang bisa memahaminya hanyalah member profesi dari mana kode itu berasal, tentu saja kode dibuat untuk kepentingan member. Bukan tidak mustahil, pihak lain bisa saja keliru besar bila coba mengartikan kode etik profesi secara letterlijk. 1o Commandements, kode etik Yahudi ini mendahului segala kode etik peradaban dunia. Kode etik yang pertama ini lahir sekitar 3500 tahun lalu dan dengan mudah kode etik ini dipahami oleh bangsa Israel karena tertulis dalam bahasa Ibrani. Berbeda dengan orang- orang Israel, bangsa Mesir kuno kesulitan memahami maksud kode etik Yahudi ini, tetapi syukurlah kini akhirnya setelah 3500 tahun...... Da Vinci code, kode yang tergambar di lukisan Leonardo da Vinci yang menurut sebagian kolektor dan ahli lukisan, mengandung makna- makna tertentu yang harus bisa dipecahkan. Dari semua yang mencoba memecahkan sandi rahasia da Vinci hanya seorang yang kelihatannya berhasil . Dan Brown, ia menulis novelnya dan kemudian mengajak sineas besar Amerika menggarap filmnya. Bagi Dan Brown, da Vinci code adalah buat buku dan filmnya kemudian biarkan deposito melambung otomatis seiring dengan ledakan novel dan filmnya di seluruh dunia. Terakhir, tahan napas untuk membuka kode rekening tabungannnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun