Mohon tunggu...
Bicara Semesta
Bicara Semesta Mohon Tunggu... Penulis - Sebuah platform yang digagas oleh Departemen PSDM bidang Kastrat Himpunan Mahasiswa Sosiologi Universitas Brawijaya

Bidang Penalaran dan Literasi PSDM Himpunan Mahasiswa Sosiologi Universitas Brawijaya Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Keterlibatan Difabel Dalam Pembangunan

6 Juni 2021   13:47 Diperbarui: 6 Juni 2021   14:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Imrohatul Sholikhah/195120100111008

Pembangunan infrastruktur serta gedung-gedung bagi masyarakat tentunya harus memiliki fasilitas yang memadai agar seluruh elemen masyarakat merasa nyaman. 

Hal tersebut juga termasuk orang difabel atau orang dengan kebutuhan khusus yang mana juga memiliki hak untuk menikmati fasilitas serta infrastruktur yang ada. 

Kehadiran berbagai fasilitas tersebut harus memberi manfaat maupun kebaikannya bagi penyandang disabilitas, maka dari itu perlu adanya ajakan bagi para penyandang disabilitas untuk terlibat aktif dalam pembangunan baik di pusat hingga tingkat desa (Zulfikar, 2017). Keterlibatan mereka dikarenakan mereka yang paling mengerti dan tahu tentang kebutuhan penyandang difabel itu sendiri.

Keterlibatan difabel ini harus dilakukan dari berbagai tingkatan desa hingga ke pusat agar seluruh aspirasi dan kendala yang dirasakan dapat tersalurkan, sehingga masyarakat difabel dapat aktif dalam proses perencanaan kebijakan diberbagai tingkatan pemerintahan. Sebagian besar penyandang difabel cenderung mengantungkan diri kepada pemerintah, khususnya dalam hal pembangunan. 

Hak menyuarakan aspirasi dari masyarakat difabel sangat dibutuhkan karena akan mendukung pembangunan yang ramah akan difabel. Keterlibatan tersebut juga akan meminimalisir adanya diskriminasi terhadap masyarakat difabel, karena sampai saat ini mereka dianggap terbelakang oleh masyarakt umum bukan hanya permasalahan politik akan tetapi juga masalah sosial ekonomi.

Pembangunan yang melibatkan masyarakat difabel diharapkan bukan hanya pada sektor pemerintahan dan fasilitas umum, namun juga pada sektor pendidikan entah gedung perkuliahan maupun fasilitas umum di kampus. Kemudian penyandang difabel ini juga perlu berpartisipasi dalam proses serta kebijakan yang ada dalam kehidupan kampus. Kaum difabel ini perlu diperhatikan selayaknya masyarakat umum yang memerlukan fasilitas untuk menunjang kehidupannya, mereka tetap manusia yang memiliki hak yang sama seperti manusia pada umumnya.

References

Zulfikar, F. (2017). PARTISIPASI KAUM DIFABEL DALAM PEMBANGUNAN DESA INKLUSI. 2-3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun