Tak satupun saja paham
Detik - detik perlahan terbakar
Mataku, telingaku, hidung. Runyam . . .
Kecuali suara, hati misalnya
Menampak segenap penjuru
Perihal daun - daun
dan hal kecil lain
Kau bukan segi apapun
Bertebar warna meliuk - liuk
Melekung penuh gemulai
Warna - warna, tersimpul teduh
Perlahan merayapÂ
Mulai menggelayuti mataku
Dalam suara, hati misalnya
Bisikan merdu untuk pendamai
Sang pemilik  rindu perinduNya
Pot kecil manis, nan subur senyuman
Sesak kedamaian
Helai - helai bertelau pagi
Itu rupa angkasa
Terlukis alami menentramkan
Pada suara, hati misalnya
Yogyakarta, 13 Oktober 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H