Mohon tunggu...
Bibi Asdaputra
Bibi Asdaputra Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang praktisi sumber daya manusia biasa dengan rasa ingin tau luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film: In Time

23 Februari 2014   05:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407918371142620892

PROLOG

Sekian tahun dari sekarang, semua manusia di dunia akan berhenti menua ketika usianya mencapai 25 (dua puluh lima) tahun. Masalahnya, segera setelah mencapai usia 25 tahun, manusia tersebut hanya akan punya 1 tahun lagi untuk hidup. Secara praktis, setiap manusia hanya bisa hidup sampai usia 26 tahun.

Sisa umur 1 tahun tersisa setelah mencapai umur 25, atau yang disebut dengan "waktu hidup" menjadi alat tukar pengganti uang. Segala sesuatunya dibayar dengan waktu hidup; mulai dari tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit sampai detik.

Sebagai contoh, membeli kopi anda harus membayar 30 menit dari waktu hidup anda, ongkos naik bus umum seharga 2 jam dari waktu hidup anda dan menyewa flat / apartemen dikenakan biaya 1 hari dari waktu hidup anda. Anda bahkan juga dapat mentransfer sisa waktu hidup anda ke orang lain, mengurangi usia anda dan menambah usia hidup orang lain atau sebaliknya.

Sama seperti dunia saat ini, In Time juga memiliki pembedaan antara si kaya dan si miskin. Tentu saja kaya disini bukan berarti memiliki banyak uang, melainkan memiliki banyak sisa waktu hidup. Sedemikian kayanya sehingga bisa saja seseorang memiliki sisa waktu hidup sebanyak puluhan tahun lebih. Sedangkan si miskin sudah harus bernapas lega memiliki beberapa hari tersisa untuk hidup, bukan beberapa jam saja.


STORYLINE

Will Salas (Justin Timberlake) adalah seorang buruh yang tinggal bersama Ibunya, Rachel Salas (Olivia Wilde) di sebuah rumah sederhana. Kehidupan mereka pun jauh dari berkecukupan, apalagi kemewahan. Setiap harinya mereka harus bekerja keras agar masih dapat hidup untuk besok dan besoknya lagi.

Kehidupan Will berubah drastis  setelah ia menolong seseorang yang akan dirampok dari gerombolan gangster. Orang yang ditolong Will tersebut kemudian memberikannya hadiah; berupa seluruh sisa waktu hidup miliknya, yang berjumlah 1 abad lebih. Menjadikan Will orang paling kaya di daerahnya.

Menjadi kaya raya tidak serta merta mengubah kehidupan Wil. Will justru harus menerima kenyataan pahit, yakni kehilangan orang-orang yang ia sayangi karena kehabisan sisa waktu hidup. Ironisnya ketika Will sebenarnya justru memiliki lebih dari cukup sisa waktu hidup untuk diberikan, yaitu 1 abad lebih.

Lebih pahit lagi, Will kemudian menjadi buronan. Lebih tepatnya buronan untuk dua belah pihak, di satu pihak Will menjadi buronan gangster di tempat tinggalnya, yang calon korbannya ditolong olehnya. Di pihak lain Will juga menjadi buronan polisi karena dituduh mencuri sisa waktu hidup orang lain.

Berstatus buronan, Will memutuskan pergi dari tempat tinggalnya. Will pergi ke kota besar, ke kota para orang kaya. Disinilah ia bertemu dengan Sylvia Weiss (Amanda Seyfried), seorang putri pengusaha kaya yang mencurigai Will karena kebiasaannya yang tidak lazim bagi penduduk kota tersebut.

Hidup sebagai buronan sekaligus kaya raya, Will menyadari bahwa hidupnya di kota besar tersebut tidak akan lama, walau ia memiliki sisa waktu hidup 1 abad lebih sekalipun. Will juga sadar bahwa tidak ada satu apapun yang bisa ia lakukan untuk membuat ia kembali hidup normal. Di tengah-tengah kesadarannya tersebut, Will menghabiskan sisa-sisa harinya dengan membuktikan kepada kota tersebut dan juga kepada dunia, bahwa; 

hidup lebih dari sekedar berapa lama lagi anda akan hidup.

PS : Film ini bukan film baru, saya sekedar ingin share review film lama yang lumayan bagus saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun