Mohon tunggu...
purwo nugroho
purwo nugroho Mohon Tunggu... Seniman - Statistician, Martial Artist, Accounting

simple person sesimple hati dan pikirannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

tanya jawab (epilog dinihari)

11 Juni 2011   18:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kembali gersang itu selimuti aku saat aku sendiri

saat kegelapan dan kesunyian menguasai hati

kucoba mengingat sejuknya embun paagi

bahkan kucoba merasa lagi deburan ombak dipantai yang indah

tapi semua sia sia

semua terbakar dalam nama kerinduan

aku coba bertahan

karena ku tahu kau sudah memilih jalan

mungkin aku bodoh

terlalu bodoh

sangat bodoh barangkali

setelah Tuhan berikanku kebahagiaan dalam garis turunanku

bahkan kusadari betul tiada lagi aku dalam kamu

tapi tetap tak pernah tersadarkan

betapa egoisnya aku

tetap memelihara rasa yang aku sendiri terus mencari arti

aku terlihat bagai anak anak yang sealu sibuk dengan duniaku sendiri

tapi jika duniaku itu kamu aku akan rela selalu jadi anak anak

aku terlihat bagai sosok tua yang rapuh yang pertahankan selalu ego dan keinginannya

tapi jika keinginan itu tentang kamu aku kan terus bertahan

mungkin sudah banyak waktu yang terlewat

saat aku kehilangan semua tentang kamu

saat kamu sudah benar bnar melupakan aku

tapi jujur..

bahkan denga semua kebahagiaan dan anugerah Tuhan padaku saat ini

aku masih tak bisa lupakanmu

mskipun sejuta kebencian takkan buat ku berpaling darimu

menyesal?

tntu tidak

karena kutahu hidup adalah pilihan

bahkan saat ajal menjelang pun selalu ada pilihan

aku sudah memilih kamu di hatiku

tak peduli dunia akan terbalikpun

kamu akan selalu ada dsini

rasanya malam ini ingin kucurahkan semua denganmu

meski nantinya akan kudengar ketidak percayaanmu

atau bahkan kemarahanmu toh aku akan selalu setia dengan janji yang sudah ditancapkan

everlasting!!!!!!

kata yang pendek dan gampang di ucap

tapi sungguh aku dulu mengucapnya sepenuh hati

dan dengan sepenuh hati itu pula kupelihara dirimu di hatiku

aku terkadang bingung dengan semua

knapa saat orang yang begitu berarti buatmu melupakanmu

kau tetap tak bisa melupakannya

mungkin dulu ia mengucap janji tak sepenuh hati

atau bisa jadi dia punya janji baru yang telah mengambil tekad niatnya

pertanyaan yang terus bergejolak

dan belum kutemukan jawabannya

atau mungkin ku telah berharap tak ingin tahu jawabannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun