Pada tanggal 02 Juli 2022, Kami tim KKN MIT Kelompok 61 UIN Walisongo Semarang ikut andil dalam pembentukan kembali remaja masjid Darul iman yang  mempunyai peran penting dalam menghidupkan kegiatan-kegiatan agama yang ada di desa Gondang, setelah kita berdiskusi dan menghasilkan sebuah perencanaan dan  pelaksanaan serta pembentukan kembali organisasi remaja masjid Darul iman , dengan cara melakukan pembentukan organisasi remaja masjid dinilai akan membawa pengaruh dalam kehidupan beragama dan masyarakat. Organisasi ini bertujuan untuk mewadahi berbagai kegiatan remaja muslim untuk memakmurkan Masjid.
Takmir masjid Darul iman dusun Krajan Desa Gondang  yg di dampingi oleh tokoh masyarakat para kyai juga hadir di masjid ikut memberikan dukungan dan pembentukan kembali  para remaja remaja masjid  agar lebih aktif lagi untuk memakmurkan masjid di Desa Gondang.Â
Dalam sambutan  demisiolan menyampaikan agar remaja  masjid sekarang agar lebih aktif dan lebih kreatif untuk memajukan Islam. Terutama memakmurkan masjid dan berharap agar para remaja tidak salah pergaulan.
Remaja merupakan masa pancaroba yang membutuhkan perhatian dan pembinaan. Maka, keberadaan organisasi remaja masjid Darul iman Desa Gondang dapat dijadikan media pembinaan dan pengkaderan remaja agar tidak terjebak pada hal-hal yang buruk dan nista. Dalam hal ini, remaja masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu, dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT untuk mencapai keridhaan-Nya.
Ada beberapa program dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh remaja masjid yang semuanya mesti berorientasi pada:Â
(1) Keislaman, yakni meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan pemahaman tentang Islam secara lebih luas dan mendalam;Â
(2) Kemasjidan, yakni menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas yang merupakan pengejawantahan dari implementasi dan reaktualisasi fungsi dan peran masjid dalam kehidupan masyarakat Islam.Â
(3) Keremajaan, yaitu menjadikan remaja Muslim sebagai subyek organisasi dan sekaligus menjadi obyek dakwah;Â
(4) Keterampilan, yaitu belajar, berlatih, dan mempraktikkan keterampilan, baik keterampilan teknis, kemanusiaan maupun konsepsional, danÂ
(5) Keilmuan, yaitu memperdalam ilmu pengetahuan secara luas, baik yang berkaitan dengan Islam secara langsung maupun ilmu-ilmu lainnya yang dibutuhkan.