Mohon tunggu...
Srikandhi
Srikandhi Mohon Tunggu... -

Paint My Sky...will You?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Srikandi Galau....

11 Januari 2012   15:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gulungan ombak menghantam karang dalam kebekuan

Badai menyisir samudra dalam pusaran palung kalbu

Senja belum menyapa ketika sambaran petir gelegarkan langit

Awan hitam berkumpul saksikan seloroh alam yang kelam

Mengapa harus murka?, tanya Matahari pada ombak yang bergulung

Bukankah kau biasanya bercumbu dengan pasir pantai?

Bukankah kau biasanya berdansa dengan angin utara?

Bukankah kau biasanya bercengkrama dengan nyiur melambai?

Mengapa harus murka? kali ini Matahari tebarkan hangat sinar paginya dalam tatap yang dalam

Bukankah kau biasanya melukis gurat gurat romantisme bersama langit?

Bukankah kau biasanya bermimpi berbantal awan seputih kapas?

Bukankah kau biasanya bernyanyi bersama camar-camar yang terbang pulang?

Datanglah kemari

Mengadulah pada semilir angin

Bersimpuhlah pada desahan nafas

Berbisiklah pada lembutnya pasir

Semoga dalam relung relung waktu, ada damai menyapamu sehangat mentari pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun