“Bersama engkau takdir tidak seperti yang kukira, Puaskah kau disana meilhat siksaku, Sakit tak kunjung reda bila ingat engkau, kadang cahaya cinta menerangi, Jiwa yang haus kasih sayang tulus,Tak bisa kubiarkan semua ini mempermainkanku, membawaku kujatuh tak mau hidupku dihancurkannmu Kuharus lupakan keberdadaanmu (Suara Kecewa – Ada Band)”.
“ Ini bukan mimpi dan kenyataan,” pekiknya dalam hati . Putus cinta bersama Cristiano laksana air bah yang menghantamnya ,tiba-tiba byaaaar. Dan Adisti tak mampu menyembunyikan kekecewan dan kekesalan atas putus cintanya dengan Cristiano, seperti layang-layang yang putus benangnya. Limbung setiap hari
Di Langkahkan kakinya menuju tempat duduk dekat meja kerjanya di kamar yang bercat ungu . kakinya terhenti, ketika di atas meja tertumpuk beberap photo meraka berdua , photo-photo tersebut melukiskan kenangan mereka berdua , mulai dari dinner, berjgging ria di bunderan simpang lima, bahkan ketika berada di sebuah kapal laut menuju pulau kurakura di karimun jawa.
Di bibirnya tersimpan senyum , namun mata Adisti mulai memerah menahan kesedihan.
Hembusan angin malam menusuk jiwanya, meratapi kepergian Cristiano pria italia yang dikenali di toko buku. Perempuan berambut panjang sebahu itu seperti ingin memeluk bulan dan bercerita , bahwa kekasih hatinya telah pergi
Dia hanya diam membisu , wajahnya mulai mengharu biru . Wajah perempuan peranakan jerman indonesia itu sangat terlihat pucat masai . Kerinduannya saat ini tak bertepi dan dia mulai meratapi kepergian sang pangeran cintanya. “Enak saja main putus begitu saja , tidak, aku tak ingin mengingatnya. Aku tutup lagi semua memori itu dan bergegas bangkit.
Apakah kamu tahu rasanya ketika seseorang yang sangat berarti tiba-tiba pergi dari hidupmu? Sedih, kecewa itu yang aku dapat. Sudah pasti. Namun rasa sayangku masih lebih kuat untuknya,” ucapnya dengan nada kesal. tak pernah terpikir cintanya akan sesakit ini.
Kehampaan yang merasuki jiwanya mulai memasuki ruang hatinya .
“ aku seperti terpenjara oleh cinta, kamu jahat Cris,” ungkapnya perih dadanya mulai sesak mengenang sosok Cristiano. Sendu terlihat di wajahnya kini , tak berpancar seperti saat pertama bertemu Cris
“ Arrrhhh .Cris Kamu jahat,!!” ungkapnya seraya menyobek beberapa photo Cristiano
Adisti kini telah terbalut oleh luka, luka yang begitu dalam dan hatinya pun pilu mengenang kenangan bersama Cristiano . “Selamat berpisah Cris, kau tetap menajdi kenangan bercintaku , entah sampai kapan “ uncapnya lagi-lagi lirih .
Bumi yang di pijak saat ini seperti berhenti berputar oleh Adisti . mungkin jantungnya tak sempurna mengalirkan aliran darah ke oprgantubuhnya . Mimpi-mimpi indah kita akan aku simpan dalam sukmaku. Mimpi-mimpi indah ini akan kusimpan rapat-rapat dalam dinding hatiku. Selamat tinggal Cristiano Elfonzo, selamat tinggal Cinta. .
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H