Mohon tunggu...
Bode Haryanto Tarigan
Bode Haryanto Tarigan Mohon Tunggu... Dosen - Bujur Ras Mejuah Juah

Aku adalah satu diantara mereka dan kamu. Aku hanya bagian dari yang tidak terpisahkan diantara mereka dan kamu. Hidupku adalah bagian dari mereka dan kamu. Apa yang ada padaku adalah sebuah anugerah bagi mereka dan kamu. Aku Mereka dan Kamu adalah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Rohani Cara Tuhan Menolong: Saat Dapat Beasiswa ke Taiwan

20 November 2021   12:47 Diperbarui: 20 November 2021   12:52 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup suami istri adalah hidup seperti yang disampaikan Yesus dalam Matius 19: 5, Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.". Demikianlah kita mengenal rancangan Allah dalam hidup kita sebagai satu keluarga. Kita adalah satu dalam menghadapi segala tantangan hidup kita sebagai keluarga dan tentunya hiduplah sebagai keluarga yang setia dan takut akan Tuhan sehingga kita mengandalkan TUHAN menjadi keluarga pemenang dan menjadi teladan bagi anak cucu kita. Hal ini diingatkan kembali oleh Rasul Paulus  1 Korintus 7: 10-11, agar kita menjaga kesatuan keluarga dan bagi mereka yang sdh terlanjur melakukan kesalahan untuk berdamai dan bersama sama membagun kemuliaan dihadapan Tuhan dan jangan menjadi sumber dosa yang baru. Suami dan Istri dua menjadi satu adalah pemahaman kesatuan tubuh/daging, jiwa/logika dan rohani/roh, tetap bersatu tanpa dibatasi RUANG dan WAKTU.

Sebagai keluarga terkadang harus terpisah dalam ruang/tempat dan waktu karena tugas dan tanggung jawab social dan dunia, Walaupun harus berpisah dalam ruang karena tanggung jawab pekerjaan dunia namun dalam kesatuan tubuh, jiwa dan rohani maka setiap orang/suami atau istri yang terpisah harus menjaga kekudusannya/rohnya dihadapan Tuhan agar BERKAT BERKAT TUHAN TETAP MENGALIR dalam kehidupan sebagai keluarga yang takut akan Tuhan.

Sebagai contoh adalah Pengalaman Rohani/Kesaksian Rohani  penulis saat Ditolong Tuhan. Rancangan Tuhan ini dalam sebuah upaya melanjutkan studi S3 ditahun 2004.  Teringat di tahun 2004 setelah di terima di Unipersity of Malaysia untuk program PhD, namun akhirnya harus mengundurkan diri karena advisor saya, Prof Harcharan Singh pindah ke Univ. lain dan  setelah bernegosiasi dengan profesor yang ada di UM tak seorang profesorpun bersedia membimbing saya. Saya ingin melanjutkan S3 ke Malaysia karena istri saya sedang melanjutkan program DBA/S3 di UKM jadi bagaimana agar dapat tetap bersama itu menjadi tujuan saat itu. Namun walaupun gagal saya tetap percaya ada rencana Tuhan bagi saya, saya percaya pasti  Tuhan memberikan yang lebih baik dari UM Malaysia. 

Lalu saya pulang ke Medan dan kembali sibuk dengan urusan mengajar dan aktif kembali digereja. Saat itu ada sedikit masalah gereja di tempat saya bergereja yang perlu segera dituntaskan, yaitu haj pemilihan pertua diaken/penatua dan diaken yang tertunda-tunda dan tidak jelas pelaksanaannya. Sepertinya Tuhan menyuruh untk kembali keMedan dan membentu menyelesaikan masalah ini.

Saat itu saya diangkat menjadi sekeretaris panitia pemilihan Pertua dan diaken, dan karena ketua berhalangan maka pelaksanaan pemilihan pertua diaken langsung kami ambil alih dimana saya sekeretaris merangkap ketua panitia. Dan PUJI TUHAN sesuai prosedur terpilihlah Pertua dan Diaken saat itu, sehingga gereja dapat bekerja kembali dengan Normal.

Dari apa yang saya lakukan utuk TUHAN sebagai pelaksana pemilihan  itu dan gereja sdh kembali normal maka ada HADIAH YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA SAYA dari tanggung jawab pekerjaan itu adalah: 1.  tahun 2005 saya diterima di NCKU Taiwan, universitas yang engineeringnya no5 terbaik di ASIA.  Semua biaya kuliah ditanggung pemerintah Taiwan a. uang kuliah, b. asrama free dan biaya hidup juga dapat sekitar 5 juta sebulan, wow luar biasa. 2.Dan yang lebih mengejutkan lagi tahun 2006 walau sdh di Taiwan, namun karena kum akumulasi cukup, dapat naik pangkat dari 3C menjadi 3D wow cukup menakjubkan, dan 3. walau harus terpisah dari istri dan keluarga  dan hanya berkunjung 2 bulan pertahun ke Malaysia saya mendapatkan anak kedua seorang bayi laki laki tahun 2007 wow luar biasa bukan. 

Inilah pengalaman rohani saya dimana cara Tuhan menunjukkan kuasanya dari buah pekerjaan yang saya lakukan untuk membantu kerja gereja. Walau disisi lain seolah ada yang tertunda namun disisilain TUHAN menyempurnakan rencana kita dan semua berjalan dengan baik dan sempurna. Saat ini kami suami istri sdh begelar PhD dari Malaysia dan Taiwan dan juga memiliki anak Perempuan dan laki laki. Demikianlah KASIH TUHAN MENYERTAI HIDUP KAMI... TERPUJI TUHAN ..............AMIN  ;........Luar biasa bukan, itulah rancangan Tuhan yang menjadi pengalaman rohani kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun