"Semua bisa dinilai karena adanya kontribusi dan  output hasil yang jelas," ujarnya.
*
Lebih jauh Santun meminta agar dalam penyusunan pedoman penilaian angka kredit ini lebih mengacu pada substansi yang menjadi indikator penilaian hasil kerja yang di susun sesuai formula yang tepat, agar bukti kerja sesuai dengan standar penilaian yang ditetapkan.
*
"Jangan sampai dalam penilaian ini ada satu orang yang bekerja mendapatkan poin sedikit, tetapi yang tidak berkerja dan tidak memberikan kontribusi malah mendapat nilai banyak dan dia coba mengklaim hasil pekerjaannya," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H