" Adanya kenaikan PPN sebenarnya pro dan kontra karna dengan begitu harga barang pokok naik, tapi ada beberapa warga atau masyarakat merasa kemahalan karna mereka kurang tau tentang PPN naik. Harusnya ada penyuluhan tentang baiknya PPN agar setiap warga mengerti apabila harga harga penjualan sedikit naik".
- Apakah Anda merasa ada dukungan yang cukup dari pemerintah untuk UMKM dalam menghadapi perubahan ini?
"Pemerintah emang udah mulai kasih dukungan ke UMKM, tapi banyak juga programnya ga terealisasikan dengan baik. Jadi dukungan buat Masyarakat UMKM harusnya lebih ditingkatkan lagi seperti disediainnya lapak-lapak".
Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% di Indonesia mulai 2025 akan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan pelaku usaha. Salah satu dampak utamanya adalah kenaikan harga barang dan jasa, terutama yang tidak terkecuali dalam kategori kebutuhan pokok, yang langsung mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama mereka dengan penghasilan menengah ke bawah. Masyarakat terpaksa melakukan penyesuaian anggaran belanja dengan lebih ketat, mencari alternatif yang lebih terjangkau, dan mengutamakan kebutuhan pokok dalam menghadapi biaya hidup yang meningkat. Di sisi lain, pelaku usaha juga menghadapi tantangan serupa dalam mempertahankan margin keuntungan mereka, dengan strategi seperti penyesuaian harga secara bertahap atau peningkatan efisiensi biaya produksi dan distribusi
Penulis: Bhita Cahya Kiara, Mutiara Cinta, Muhammad Sidik
Alfiatus Fadjar Kurnaini, I. D. (2024, September). Analisis Dampak Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap Daya Bwli Masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. MASIP: Jurnal Manajemen Administrasi Bisnis dan Publik Terapan, Vol. 2 No.3 , 45-46. doi:https://doi.org/10.59061/masip.v2i3.737
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI