Mohon tunggu...
Bhisma Mangkuluhur
Bhisma Mangkuluhur Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Remaja yang dimabuk nada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Kaligrafi Islam, Warisan Budaya yang Beradaptasi dengan Masa

11 September 2024   15:59 Diperbarui: 11 September 2024   16:11 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Karya Seni Kaligrafi/farhan_yudhapratama_

Di tengah gemuruh globalisasi, peran anak muda dalam memajukan seni kaligrafi Islam semakin menonjol. Salah satu sosok yang layak disorot adalah Farhan Yudha Pratama, pemuda berusia 22 tahun asal Ponorogo, Indonesia. Sebagai alumni Pondok Darussalam Gontor tahun 2021, Farhan telah menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara Harapan dalam Lomba Khat Internasional 2023 di Masjid Khufah, Irak.Farhan berhasil menguasai tiga jenis ijazah khat: Ri’qah, Diwani, dan Jaly Diwani. Namun, perjalanannya menuju keahlian ini tidaklah mudah.

instagram.com/farhan_yudhapratama_  Hasil Karya Lomba di Iraq 
instagram.com/farhan_yudhapratama_  Hasil Karya Lomba di Iraq 

 Awalnya, Farhan bahkan tidak bisa menulis atau membaca huruf Arab. Namun, dengan niat dan tekad yang kuat, ia mampu mengatasi tantangan tersebut, hingga akhirnya menjadi seorang pengajar di pondok yang sama.Inspirasi Farhan muncul dari kekagumannya terhadap karya-karya kaligrafi yang dihasilkan oleh lulusan Pondok Gontor. 

Ketekunan dan semangatnya yang tinggi membuatnya terus berlatih hingga mampu mengajar banyak murid di pondok, serta mendirikan bisnis yang unik—menciptakan lukisan dari ayat-ayat suci Al-Qur'an. Bisnisnya ini memungkinkan orang untuk memesan lukisan khusus dengan ayat yang mereka pilih, menjadikannya sebagai salah satu pionir yang menggabungkan seni kaligrafi tradisional dengan kebutuhan modern.

Menjaga Tradisi, Merangkul Modernitas

Proses Pembuatan Karya Seni Kaligrafi/farhan_yudhapratama_
Proses Pembuatan Karya Seni Kaligrafi/farhan_yudhapratama_

Farhan adalah contoh nyata bagaimana generasi muda mampu menjaga tradisi sekaligus merangkul modernitas. Karyanya yang memadukan seni kaligrafi klasik dengan inovasi kontemporer tidak hanya menjaga warisan budaya tetap hidup, tetapi juga menjadikannya relevan di era globalisasi. Farhan, bersama banyak anak muda lainnya, menunjukkan bahwa kaligrafi Islam bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga memiliki masa depan yang cerah di tangan mereka yang penuh semangat dan kreativitas.

Dalam konteks ini, seni kaligrafi Islam tidak hanya menjadi simbol kebanggaan budaya, tetapi juga alat untuk menjalin dialog lintas generasi dan lintas budaya, memperkaya peradaban manusia dengan keindahan dan makna yang mendalam. Dengan demikian, seni kaligrafi Islam terus menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat Islam di seluruh dunia, terutama melalui peran anak muda yang bersemangat dan kreatif dalam menjaga dan mengembangkan tradisi ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun