Pengguna ojek konvensional sebelum ada Go-Jek selalu dipakai para pengguna jalan raya yang kepepet untuk sampai ke tujuan, entah bekerja, belanja atau jalan-jalan.
Dengan adanya Go-Jek dan alasan yang sudah dikemukakan sebelum ini, semakin mengukuhkan posisi Go-Jek di pasar dan di mata konsumen sebagai solusi (sementara) mengatasi kemacetan.
Â
2. Diferensiasi jasa
Sukses dalam jasa transportasi konvensional (orang) tidak membuat Go-Jek lupa diri. Sebagai sebuah startup, wajar untuk melakukan inovasi terus-menerus agar tidak tertinggal. Bahkan Google pun melakukan itu dengan mendirikan Alphabet, apalagi Go-Jek.
Go-Jek meluncurkan jasa pengantaran makanan, Go-Food. Jasa ini banyak diminati orang yang malas keluar untuk membeli makanan favorit mereka. Bisa jadi karena macet atau karena terlalu lapar untuk membeli. Apa pun alasannya, Go-Jek sepertinya memberikan solusi.
Â
1. Waktu yang tepat, startup asli Indonesia tumbuh
Perkembangan teknologi informasi memberikan peluang usaha untuk banyak kalangan dan jenis usaha yang dulu sama sekali tidak pernah terpikirkan sekarang jadi kenyataan.
Pada saat ini, Go-Jek bisa dibilang termasuk dalam industri kreatif dan pemerintah sangat mendukung upaya peningkatan industri ini. Pendapatan industri kreatif di Indonesia pun sedang dalam posisi baik.
Go-Jek adalah startup asli Indonesia. Perusahaan yang muncul karena iklim teknologi yang sedang berkembang dan dalam posisi tepat untuk menghasilkan.
Tanpa adanya telepon pintar, sulit berharap Go-Jek terealisasi, bahkan tak mungkin. Begitu juga dari segi prasarana, tanpa adanya kesediaan jaringan internet, sulit untuk bersaing dengan transportasi konvensional.