Mohon tunggu...
Bira Bira
Bira Bira Mohon Tunggu... Insinyur - pekerja

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Persamaan BMW, Google, dan Pengguna Twitter

14 Agustus 2015   01:47 Diperbarui: 14 Agustus 2015   02:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah jadi pengetahuan umum kalau Google sekarang adalah perusahaan yang dibawahkan Alphabet. Google sendiri yang mendirikan Alphabet dan memutuskan kalau perusahaan itu akan menjadi payung dari Google dan anak: Google X, Google adwords, dll.

Sungguh mengejutkan. Perusahaan sekelas Google secara tiba-tiba memutuskan untuk melepaskan “kebesaran” miliknya.

Saya berpikir kalau Google itu raja, pemain besar, tapi kok Google sendiri tidak berpikir demikian. Buktinya, Larry Page dan Sergey Brin memutuskan untuk menyediakan Alphabet sebagai pusat.

Namun, apakah memang keputusan ini tiba-tiba, tanpa maksud dan perencanaan atau itu sekadar dugaan?

Saya punya cerita menarik mengenai hal ini. Alphabet, seperti yang lain, butuh sebuah situs. Wajar kalau asumsi awam langsung tertuju pada alphabet.com bukan?

Kenyataannya, domain Alphabet adalah abc.xyz karena domain alphabet.com sudah jadi milik Alphabet-nya BMW.

Wajar kalau kemudian BMW membuat publikasi di situs Alphabet punyanya: Alphabet is More Than A Name To Us.

Yang jadi pertanyaan, kok bisa sama namanya? Apakah Google buru-buru sehingga tidak tahu atau sengaja karena memang nama itu yang mereka inginkan?

Kalau membaca dari pernyataan Larry Page, makna Alphabet bagi Google itu cukup dalam.

Kalau mencari alphabet di kolom pencarian Google, maka akan muncul Alphabet-nya BMW berikut informasi kalau hak cipta dari nama Alphabet juga milik BMW.

Google bisa saja membeli domain itu dari BMW tapi juru bicara BMW di Munich, Micaela Sandstede, mengatakan tidak akan menjualnya dan menyebut situsnya sebagai bagian “sangat aktif” dari bisnis.

Sampai saat ini, BMW sedang mencari tahu apakah Google telah melanggar hak cipta.

Lalu, apa hubungannya dengan pengguna Twitter? Chris Andrikanich yang mengaku sebagai “Dad. Husband. Self-proclaimed geek” di akun twitternya tiba-tiba jadi sorotan publik dunia karena punya akun bernama sama. Ya, @alphabet adalah miliknya.

Sesaat setelah Google mengumumkan perusahaan baru, Chris berciut: “Well, that was an interesting way to end a Monday”. Ciutan itu dibuat (11/8) dan pada (13/8) ciutan itu sudah di ciut ulang 7,8 ribu dan di favorit 8,2 ribu kali.

Lucunya, semua ini jadi bahan becandaan para netizen dunia. Pada dasarnya mereka mengolok Google karena memilih nama Alphabet tapi tidak bisa mempunyai domain alphabet.com dan akun twitter yang sama.

Larry Page dalam situs abc.xyz menulis: “Jangan khawatir, kami sedang membiasakan diri dengan nama ini juga! alias "Kami juga gak tahu apa-apa!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun