[caption caption="Gempa Cup"][/caption]
Menegangkan itulah kata yang cocok untuk menggambarkan pertandingan hari ke 3 Gempa Cup yang mempertemukan tuan Rumah “Gempa vs Putra Gading”. Jual beli serangan terjadi mulai dari wasit meniup peluit pertanda pertandingan dimulai, sorak sorai penonton menambah serunya laga yang berlangsung, ditambah garingnya komentator yang membakar semangat pemain dan penonton membuat suasana semakin menggelora baik didalam maupun diluar lapangan. Ketatnya pertandingan membuat Kejar mengejar point tidak terhindarkan. Begitu seru dan panasnya pertandingan ini sehingga sangat menghibur penonton. Skor akhir 3-2 untuk kemengangna Putra Gading yang diperkuat oleh beberapa pemain specialist tournament.
[caption caption="Gempa Cup"]
Inilah salah satu pertandingan dalam gempa cup yang menghibur penonton yang hampir memenuhi semua sisi lapangan. Baik anak kecil, orang tua, pemuda,pemudi, lelaki, perempuan mereka bersorak gembira menikmati pertandingan. Penonton yang hadir tidak hanya dari desa setempat tapi juga dari beberapa desa sebelah dan juga pengguna jalan yang kebetulan melewati lokasi pertandingan. Begitu antusiasnya mereka dengan tournament ini. Bagi mereka, mungkin turnamnet ini sebagai wadah untuk berkumpul, bercengkrama, untuk saling mengenal antar warga yang selama ini hanya menghabiskan berjam-jam waktu luangnya untuk menonton sinetron alay tapi tidak bisa ditolak kehadirannya.
[caption caption="Gempa Cup"]
Tournamnet ini merupakan turnanet Bola Volley, salah satu olahraga yang sangat digemari dikampung saya. Turnament yang memperebutkan Trophy Gempa Cup dan uang tunai ini berlangsung dari tanggal 15 Desember, semifinal 29 Desember dan finalnya akan diselenggarakan tanggal 30 Desember 2015, waktu pertandingan dilangsungkan sore hari mulai jam 19:00.
Nama Gempa merupakan kependekan dari " Generasi Muda Panglan" bukan merupakan kejadian alam.
Tournament ini diikuti oleh 8 team dari 7 klub bola volley dan dibagi menajdi 2 group. Sebagai berikut :
Group A :
- Putra Kalu
- Putra Gading
- Generation
- Gempa A (Tuan Rumah)
Group B :
- Pandawa
- Putra Kumbang
- Kampus
- Gempa B (Tuan Rumah –)
Menurut I Wayan Dodi Saputra yang bertindak sebagai Ketua panitia dari tourmanet ini menyebutkan kalau turnament ini diselenggarakan dalam rangka menyambut ulang tahun STT (sekehe Teruna Teruni : yang merupakan sebuah wadah berkumpulnya pemuda & pemudi dalam satu banjar(setingkat RW) yang anggotanya semua pemuda/pemudi di banjar tersebut mulai dari mereka masuk SMA dan otomatis berakhir ketika mereka menikah atau yang belum menikah dan telah berumur 40tahun). Yowana Wira Bakti yang ke 52 yang jatuh tanggal 02 Januari 2016.
Disinggung sumber dana dari tournament ini, sambil tertawa Dodi menyebutkan kalau awalnya dana berasal dari team yang kalah saat latihan.
Kok bisa? Dia lantas menjelaskan setiap latihan pasti diakhiri dengan pertandingan, nah untuk membuat pertandingan yang bagus dan serius, tim yang kalah diwajibkan membayar minuman untuk semua pemain (baik pemain di tim yang menang maupun pemain di tim yang kalah) dan diwajibkan menyisihkan Rp. 2,000 rupiah untuk kas klub. Dalam sehari bisa dilangsungkan 5-10 set/pertandingan, berarti uang yang terkumpul perharinya Rp. 10.000 - Rp. 20.000. Hal ini bisa dilaksanakan karena banyaknya penggemar bola volley di Panglan ditambah lagi pemain dari desa sebelah yang ingin latihan bersama. Lebih jauh Dodi menjelaskan sebelum sistem ini digunakan sumber dana untuk latihan dan pertandingan hanya di ambil dari Kas STT yang pada suatu ketika karena tidak adanya dana dikas mengakibatkan terhentinya latihan karena tidak bisa membeli bola ataupun mengganti lampu penerangan yang mati. Tapi seiring dengan berjalannya waktu tidak sedikit juga masyarakat menjadi donator dari turnamnet ini.
Ide untuk membuat tournament murni berasal dari pemuda yang diputuskan melalui rapat pemuda dan diteruskan ke Kepala Banjar (Kelian Banjar), oleh kelian banjar diteruskan kemasyarakat untuk ikut menyukseskan helatan yang pertama diselenggarakan in baik sebagai donatur maupun sebagi penonton.
Gempa Cup ini merupakan bentuk kreativitas pemuda untuk menunjukkan keberadaan mereka didalam masyarakat, bahwa pemuda tidak hanya penghuni jalanan, tidak hanya pandai membuat status alay di media sosial, tidak hanya pintar menunjukkan ke-egoisannya tapi mereka juga bisa berkreasi untuk menumbuhkan rasa kebersamaan saling memiliki dan meningkatkan rasa persaudaraan antar warga.
Akhirnya saya ucapkan selamat ulang tahun ke 52 STT. Yowana Wira Bakti, tetaplah berkreativitas karena itulah makna sesungguhnya pemuda.
Salam Kompasiana.
Pan BhiandRa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H