Mohon tunggu...
Bherlian Tisofania
Bherlian Tisofania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengkaji Fakta Ilmiah dalam Al-Qur'an

3 Juli 2024   12:50 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang dengan pesat. Banyak terjadi perubahan dan peningkatan dalam peradaban masyarakat. Al-Qur'an ialah salah satu kitab suci yang banyak memberikan petunjuk, seperti etika, moral, hingga spiritual. Selain itu, Al-Qur'an sering dikatakan mempunyai fakta ilmiah yang jauh mendahului penemuan sains. 

Ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Qur,an mempunyai beberapa fakta kejadian yang dapat dijelaskan secara ilmiah dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi sekarang ini. Hal ini tentunya banyak mengundang perhatian dari kalangan tokoh agama maupun ilmuwan. Fakta atau bukti Al-Qur'an mendahului sains bisa dilihat dari beberapa fenomena, seperti reproduksi manusia, berbagai peristiwa alam semesta, dan lain-lain.

Dalam buku Ulumul Qur'an karya Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A., terdapat mukjizat dalam ilmu pengetahuan atau sains. Hal ini dapat menjadi bukti atau fakta bahwa Al-Qur'an mendahului sains. Bukti pertama, mengenai reproduksi manusia. Dalam surat Al-Qiyamah ayat 36-39, dinyatakan bahwa nuthfah atau benih adalah jumlah kecil sperma yang dituangkan ke dalam rahim. 

Hal ini sesuai dengan bukti ilmiah pada abad ke dua puluh yang menyatakan bahwa air mani yang keluar dari alat kelamin pria mengandung sekitar 200 juta sperma manusia, tetapi hanya satu yang bisa sampai sel telur. Selanjutnya, surat An-Najm ayat 45-46, menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia, yakni laki-laki dan perempuan dari setetes benih. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ada dua jenis air mani laki-laki, yakni kromosom laki-laki(Y) dan kromosom perempuan (X).

Bukti kedua, pada peristiwa alam semesta. Al-Qur'an menunjukkan bahwa langit dan bumi merupakan satu bongkahan. Surat Al-Anbiya' ayat 30 memiliki arti, "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?". 

Hal ini sesuai dengan pengamatan Edwin P. Huble (1889-1953) melalui teropong bintang raksasa menunjukkan adanya perluasan alam semesta yang artinya semesta melebar. Menurut Rusia George (1904-1968) peleabaran ini melahirkan sekitr 100 milyar galaksi. Jika ditarik ke belakang, semuanya merupakan satu gumpalan neutron yang meletus, kemudian dikenal dengan sebutan Big Bang.

Bukti ketiga, tentang pemisah dua laut. Surat Al-Furqan ayat 53 menyatakan bahwa ada dua jenis air laut dengan sifat berbeda, yakni air tawar dan air asin. Muhammad Ibrahim as-Sumasih, guru besar Fakultas Sains, Ilmu Kelautan Universitas Qatar melakukan penelitian di Teluk Oman dan Teluk Persia (1984-1988) yang menghasilkan perbedaan angka dan gambar pada kedua teluk. 

Penelitian menunjukkan di antara dua teluk terdapat wilayah yang disebut barzakh yang mempunyai dua tingkat air, yakni tingkat pertama Teluk Oman dan tingkat kedua Teluk Persia.

Bukti keempat, pembentukan awan dan tahap terjadinya hujan. Surat An-Nur ayat 43 membicarakan mengenai awan dan tahapan terjadinya hujan yang dimulai dari pernyataan Allah yang mengusung awan kemudian mengumpulkan awan dan menumpuknya hingga manghasilkan air hujan. 

Hal ini cocok dengan ilustrasi para ilmuwan, ada bermacam-macam jenis awan, salah satunya awan tebal (culumus clouds) yang berkembang menjadi awal tebal mengandung hujan. 

Awan ini diiringi oleh embun, kilat, dan guruh. Awan ini menggiring awan kecil dan menyebabkan bertambahnya kualitas uap air. Bagian-bagian awan saling berdekatan dan menjadi satu padu dan ketika sudah tidak mampu menampungnya, awan akan turun sebagai hujan yang berisi air atau embun.

Bukti kelima, mengenai gunung. Surat An-Naml ayat 88 memiliki arti, "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kerjakan". 

Hal ini dibuktikan dengan citra satelit bahwa Semenanjung Arab dan pegunungannya bergerak lebih dekat ke Iran setiap tahunnya. Sekitar 5 juta tahun yang lalu, Semenanjung Arab menjauhi Afrika dan membentuk Laut Merah. Pemisahan ini berlangsung di sekitar Somalia sepanjang pantai Timur ke selatan dan membentuk Lembah Belah yang membentang di danau Afrika.

Bukti-bukti bahwa Al-Qur'an mendahului sains penting untuk meningkatkan kepercayaan umat Islam terhadap Al-Qur'an dan menjadi bukti kebesaran Allah Swt. 

Selain itu dapat juga digunakan sebagai bahan diskusi antara tokoh agama dan ilmuwan dengan masyarakat sekitar mengenai keagamaan dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Hal ini tidak perlu dianggap sebagai hal yang berlawanan, tetapi bisa saling melengkapi dalam hal memahami fakta atau bukti dengan lebih luas. Kita juga dapat mendalami dan mengkaji lebih banyak dalam hal ilmiah maupun spiritual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun