Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... Lainnya - universitas widya mataram

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Syariah, Menuju Kesejahteraan Berkelanjutan

7 Desember 2024   06:41 Diperbarui: 7 Desember 2024   06:43 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ekonomi syariah bukan sekadar sistem ekonomi semata, melainkan juga merupakan manifestasi dari nilai-nilai Islam yang luhur. Prinsip-prinsip dasar seperti keadilan (adl), kejujuran (siddiq), amanah (dapat dipercaya), dan maslahah (kemanfaatan) menjadi landasan utama dalam setiap transaksi dan aktivitas ekonomi. 

Konsep ini berbeda dengan sistem ekonomi konvensional yang seringkali mengedepankan profitabilitas tanpa memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Bakti Wibawa, yang merupakan Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (6/12/2024) di Yogyakarta.

Lebih lanjut, Bakti mengemukakan bahwa salah satu keunggulan ekonomi syariah adalah kemampuannya dalam meredistribusikan kekayaan secara lebih adil. "Melalui mekanisme zakat, infak, dan sedekah, harta yang dimiliki oleh orang kaya dialirkan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini tidak hanya mengurangi kesenjangan sosial, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis," tambahnya.

Ekonomi syariah memberikan dukungan yang signifikan bagi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui pembiayaan yang mudah dan terjangkau. "Bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya menawarkan berbagai produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, seperti pembiayaan modal kerja, investasi, dan pengembangan usaha," kata peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.

Potensi pertumbuhan ekonomi syariah khususnya di DIY masih sangat besar, yang didukung beberapa faktor yang antara lain potensi sumber daya alam dan budaya serta perkembangan teknologi. "DIY memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang sangat besar. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi produk-produk halal dan thoyib yang bernilai tinggi," ujar anggota Departemen Komunikasi Publik MES DIY ini.

"Perkembangan teknologi khususnya digital membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi syariah. Misalnya, melalui e-commerce, produk-produk halal dapat dipasarkan secara lebih luas," pungkasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun